1. HOME
    2. NEWS
NEWS

Beredar Transkrip Rekaman Saksi Kasus Kematian Mirna

By Dwifantya Aquina 21 Januari 2016 18:39
Kopi Belum Dibuat, Jessica Sudah Minta Bill

Selain itu, rekaman yang diduga berisi suara ayah Wayan Mirna Salihin, saksi dari Olivier Cafe dan penyidik dari kepolisian juga beredar luas ke publik. Dalam rekaman itu, terdengar suara perempuan yang diduga saksi dari Olivier Cafe menjelaskan kronologi terjadinya peristiwa.

Berikut transkrip rekaman suara diduga saksi kasus Mirna yang beredar:

Diduga suara ayah Mirna: Yang dia taruh di bag itu, kayak dialingin (halangin) gitu?

Diduga suara saksi perempuan dari kafe: Itu belum sampai situ.

Diduga suara ayah Mirna: Oh belum sampai situ.

Diduga suara saksi perempuan dari kafe: Kemudian minuman ini datang, diantar oleh staf kita. Karena sebelum diantar ke mejanya, dia kan datang pesan sendiri, tapi dia mau langsung tutup bill, "Saya mau bayar sekarang." Padahal minumannya saja belum dia buat. Dia mau langsung tutup bill.

Diduga suara penyidik: Yang mau tutup bill ini siapa? Si J?

Diduga suara saksi perempuan dari kafe : Si j. Dia mau bayar langsung. Salah satu staf kita mungkin ada pertanyaan atau apa. Mungkin bertanya, dia bilang, "Saya mau traktir teman saya, kasih surprise."

Diduga suara ayah Mirna: Saya mau tanya satu, boleh ya pak? Proses pembuatan kopi itu sebenernya yang buat siapa?

Diduga suara saksi perempuan dari kafe: Rangga.

Diduga suara ayah Mirna: Total dari pertama buat sampai selesai kopinya Rangga?

Diduga suara saksi perempuan dari kafe: Oh iya, kopinya.

Diduga suara ayah Mirna: Nanti Rangga kamu siapin ya.

Diduga suara penyidik 2: Sudah sudah (disiapin). Sudah di-BAP.

Diduga suara saksi perempuan dari kafe : Penyajiannya di depan tamunya Pak. Karena dari bar itu standar kita itu cukup cuma menyediakan susu, es batu, dan kopi.

Diduga suara penyidik: It's oke. Saya sudah tau. Menurut keterangan Bapak, katanya ada J yang ngelola (minuman) sendiri ya Pak?

Diduga suara ayah Mirna: Bukan, bukan. Ngaduknya itu musti tamu.

Diduga suara saksi perempuan dari kafe: Itu beda lagi. Kemudian dia minta tutup bill, dia datang lagi ke area kasir untuk bayar padahal minumannya belum jadi, belum dibuat. Yang mana itu jarang sekali terjadi. Kemudian dia kembali ke table, minumannya datang. Dia sudah memposisikan minuman ini ditempatnya masing-masing. Kemudian dia taruh belanjaannya dia.

Diduga suara penyidik: Oh sudah diatur? Mestinya dia taruh di bawah dong?

Diduga suara saksi perempuan dari kafe: Iya, sofanya gede sekali.

Diduga suara penyidik: Berarti sudah disetting sama dia penempatannya kursi-kursi? Gelasnya permasing
-masing kursi?

Diduga suara penyidik 3: Ya dengerin dulu. Jangan comment dulu.

Diduga suara saksi perempuan dari kafe: Itulah kesulitan kita. Makanya kita nggak tahu itu apa yang dimasukin ke situ (minuman). Karena dia menghalangi CCTV.

Diduga suara penyidik: Ngehalangin gelas?

Diduga suara saksi perempuan dari kafe: CCTV-nya jadi nggak bisa nyorot.

Diduga suara penyidik: Jadi handbagnya itu ngalangin CCTV?

Diduga suara ayah Mirna: Maksudnya dengan menghalangi CCTV itu dia taruh atau tidak taruh itu sudah modus.

Diduga suara penyidik: Ya betul, Pak.

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section