1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Ahli Waris Korban Bom Sarinah Dapat Santunan Rp15 Juta

Pemerintah juga menanggung biaya pengobatan bagi korban yang mengalami luka, baik luka berat maupun ringan.

By Dwifantya Aquina 19 Januari 2016 18:22
Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa (Setkab.go.id)

Money.id - Pemerintah memberikan santunan kepada ahli waris korban yang meninggal dalam peristiwa teror bom Sarinah sebesar Rp15 juta.

Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa mengatakan bantuan itu nantinya akan ditransfer ke rekening ahli waris.

"Korban ahli waris punya hak Rp15 juta untuk bantuan santunan kematian ke mereka. Kita perlu rekening mereka. Kita tidak memberi fresh money (uang tunai), tapi kita cash transfer," kata Khofifah, seperti dikutip dari laman Kemsos.go.id, Selasa 19 Januari 2016.

Khofifah hari ini menjenguk korban Bom Thamrin di RS Tarakan, RSPAD, RS Abdi Waluyo, dan RSCM bersama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian dan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo.

Menurut Khofifah, kondisi korban ledakan bom Sarinah sudah mulai membaik. Dia pun meminta jajarannya untuk menyiapkan kebutuhan administrasi terlebih dulu.

"(Setelah) Mereka menyiapkan administrasi maka baru ditransfer," terangnya.

Hingga kini, dua korban luka bom Thamrin masih dirawat di RS Abdi Waluyo, sementara di RSPAD berjumlah 6 orang, RS Tarakan berjumlah 1 orang, RSCM berjumlah 2 orang dan RS Permata Hijau 1 orang.

Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi SP mengatakan, Pemerintah akan menanggung biaya pengobatan bagi korban yang mengalami luka, baik luka berat maupun ringan.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kapolri untuk mengusut dan menyelidiki secara menyeluruh serta menangkap pelaku sekaligus dalang dari teror bom itu.

"Kita semuanya mengecam dan mengutuk teror yang mengganggu keamanan, ketenangan, dan menimbulkan keresahan masyarakat," kata Presiden seperti ditirukan Johan.

Lebih jauh Presiden menyerukan agar negara, bangsa, dan rakyat tidak takut dan merasa kalah oleh aksi teror seperti ini.

"Dan Presiden berharap masyarakat tenang namun tetap waspada. Semua terkendali. Presiden minta semua pihak untuk tidak berspekulasi dan menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Kita tunggu hasil penyelidikan pihak Polri," katanya.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section