1. HOME
    2. NEWS

Siapa Bahrun Naim, Otak di Balik Teror Bom Sarinah

Bahrun diketahui berangkat ke Suriah bersama kedua istrinya. Ia pun sempat dihukum dua tahun karena menyimpan amunisi jaringan teroris.

By Dwifantya Aquina 19 Januari 2016 12:11
Bahrun Naim (Straitstimes.com)

Money.id - Nama Bahrun Naim mencuat paska teror bom dan penembakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016. Bahrun sesungguhnya bukan tokoh teroris lama.

Polri kini sedang memburu Bahrun Naim, yang diduga menjadi dalang di balik teror bom Sarinah.

Informasi mengenai sosok Bahrun dan kehidupannya mulai terungkap.

Dikutip dari laman Divisi Humas Polri, Selasa 19 Januari 2016, tampak paspor Bahrun Naim yang memiliki nama lengkap Muhammad Bahrunnaim dengan nomor A 9589044. Bahrun Lahir di Pekalongan, 6 September 1963. Ia terdata membuat paspor pada 23 Desember 2014 dengan masa berlaku sampai 23 Desember 2019.

Bahrun memiliki dua alias, yakni Abu Rayyan dan Abu Aisyah. Ia pun sempat duduk di bangku kuliah. Bahrun terakhir lulus program D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret. Hampir sama dengan pelaku teroris lain, Bahrun kemudian membuka bisnis warung Internet atau warnet.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian sebelumnya memang menyebut Bahrun Naim ingin membentuk Katibah Nusantara yang jadi bagian dari ISIS. Aroma rivalitas diyakini terjadi antara Bahrun Naim dengan kelompok serupa di Filipina.

Kedua kelompok tersebut disebut Irjen Tito saling bersaing untuk menduduki posisi teratas di wilayah Asia Tenggara. Karenanya Bahrun Naim pun melancarkan serangan teror bom di pusat kota Jakarta.

Bahrun sempat dihukum dua tahun karena menyimpan barang titipan 533 butir peluru laras panjang 7,62 mm serta 31 butir peluru senjata kaliber 9 mm. Amunisi itu diperoleh dari Purnama Putra alias Ipung alias Usamah alias Rizky yang dititipkan ketika jaringan Noordin M. Top masih kuat.

Ipung adalah perantara Abdullah Sunata dengan Jamaah Islamiyah dan kerap bertemu dengan Noordin M. Top. Ipung, sejak 2006, dihukum 6 tahun penjara.

Selain itu, Bahrun disinyalir merupakan orang yang mengunggah video kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah melalui Facebook bernama Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo. Dalam video berdurasi 9 menit 34 detik itu, Santoso menyatakan akan mengincar Kepolisian Daerah Metro Jaya.

“Yang kalian percaya atau tidak percaya, suka atau tidak suka, rela atau tidak rela, Panji Hitam ini akan berkibar dengan izin Allah di atas Istana Merdeka dan akan kami hancurkan Polda Metro Jaya,” ujar suara pendakwah dalam audio tersebut, yang diduga telah beredar sejak Minggu malam, 23 November 2015.

 

 

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section