1. HOME
  2. FRESH
FRESH

Lima Bidang Pekerjaan Ini Ternyata Merusak Kesehatan

Hasilnya menunjukkan 16 persen reseponden menganggap pekerjaan mereka memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

By Azalia Amadea 2 Oktober 2016 19:07
Ilustrasi stres akibat pekerjaan (pexels.com)

Money.id - Kaum pekerja di Amerika Serikat dikenal memiliki tipikal pekerja keras. Hasil survei terbaru dari NPR menyatakan bahwa beberapa pekerjaan di AS ternyata berakibat buruk bagi kesehatan.

Untuk hasil survei mereka, NPR berkolaborasi dengan Robert Wood Johnson Foundation dan Harvard T.H. Chan School of Public Health. Sebanyak 1.600 warga AS ditanyai pendapatnya mengenai pekerjaan mana yang sekiranya dapat merusak kesehatan.

Hasilnya menunjukkan 16 persen reseponden menganggap pekerjaan mereka memiliki dampak buruk bagi kesehatan, mengutip laman huffingtonpost.com, Minggu 2 Oktober 2016. Dan jenis pekerjaan yang berdampak buruk tersebut adalah sebagi berikut:

1. Gerai ritel, sebanyak 26 persen
2. Konstruksi atau pekerjaan luar ruangan, sebanyak 23 persen
3. Pabrik atau manufaktur, sebanyak 21 persen
4. Medis, sebanyak 19 persen
5. Toko, sebanyak 16 persen

Ternyata gangguan kesehatan pada pekerja tersebut disebabkan oleh bahan kimia, zat-zat beracun, udara tidak sehat serta kecelakaan atau cedera. Sebanyak 24 persen responden yang disurvei mengatakan duduk terlalu lama di kantor juga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan.

Hal ini membuktikan hasil penelitian terbaru yang menunjukkan pekerjaan yang dilakukan hanya dengan duduk dalam jangka waktu lama dapat berkontribusi pada segala macam masalah kesehatan khususnya bagi warga AS.

Lantas, bagaimana menyeimbangkan antara pekerjaan dan kesehatan? Cara terbaik menurut survei NPR adalah dengan mengambil cuti untuk pergi berlibur.

Menurut survei, sebagian pekerja di AS diberi waktu cuti untuk berlibur tetapi kebanyakan dari mereka tidak menggunakannya. Di antara perusahaan yang memberikan cuti libur kepada pekerjanya, hanya 49 persen yang menggunakan hak tersebut.

Kendati demikian, cuti libur tidak diberikan oleh pelaku industri di atas. Bahkan 47 persen pekerja yang digaji rendah tidak mendapat uang saku cuti dari perusahaan dan 40 persen dari pekerja yang digaji rendah tersebut bahkan tidak memiliki asuransi kesehatan. Hal ini merupakan fokus baru bagi pemerintahan AS yang selama ini selalu mengedepankan masalah hak asasi manusia dan kesetaraan. (poy)

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section