1. HOME
    2. FOODILICIOUS
FOOD

Perjuangan Hendri di Balik Kesuksesan "Bebek Kaleyo"

By Azalia Amadea 1 Februari 2016 13:45
Sejarah Bebek Kaleyo

Setelah melakukan eksperimen hingga 120 resep, Hendri memberanikan diri membuka usaha kuliner pertama mereka.

Bebek Kaleyo pertama kali buka pada 15 Januari 2007, di depan sebuah bengkel di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Nama "Kaleyo" sendiri merupakan nama yang tidak sengaja ia temukan. Nama tersebut sebelumnya belum memiliki arti.

"Pertama saya mencari gampangnya saja huruf A, E, O lalu saya kombinasikan dengan beberapa huruf sehingga ketemu kata Kaleyo. Kaleyo sendiri tidak memiliki arti khusus hanya saja jika diartikan "Kaleyo" berasal dari bahasa jawa yaitu "Kaleh" yang artinya dua dan "Ayo" yang artinya mengajak," ujar bapak tiga orang anak tersebut.

Jika diartika "Kaleyo" berarti ayo dua kali, dimaksudkan agar para pengunjung rumah makan bebek tersebut tidak hanya datang sekali namun dua kali dan seterusnya.

Bisnis pertamanya dibangun dengan modal Rp15 juta, Rp10 juta didapat Hendri dari hasil tabungannya dan Rp5 juta berasal dari kakanya.

Memang bisnis ini dibangun oleh dua keluarga yaitu Hendri dan Fenty istrinya, serta Rini kakanya dan Paulus kaka iparnya.

Bebek Kaleyo pertama hadir dengan konsep kaki lima layaknya tenda penjual pecel ayam biasa, tempat tersebut dipilih karena dirasa strategis.

"Saya menyewa tempat tersebut cukup mahal Rp4,5 juta per bulan, akhirnya saya bilang kepada pemilik tempat tersebut saya coba sewa satu bulan dulu," katanya.

Bebek Kaleyo satu dibukanya setiap hari seusai pulang bekerja dari pukul 18.00-23.00 WIB.

Pertama buka ada sekitar lima orang yang makan di tendanya tersebut, lalu keesokan harinya bertambah dan dari ke-5 orang yang kemarin ada yang datang kembali.

Hendri pun merasa senang, binis Bebek Kaleyo miliknya terus berkembang hingga sekarang sudah memiliki 17 cabang yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Karawang, dan Bandung. 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section