1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

2016, Perekonomian Global Diprediksi Melambat

Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menyerukan tindakan untuk mengatasi pertumbuhan ekonomi yang melambat.

By Adhi 20 Februari 2016 13:55
Ilustrasi (pixabay.com)

Money.id - Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) meminta para pemimpin dunia untuk ikut memikirkan cara mengatasi pertumbuhan ekonomi dunia yang mengalami perlambatan.

Seruan muncul setelah OECD memangkas proyeksi ekonomi global untuk 2016. Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi untuk 2016 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan 3,3%. Kini mereka mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan mencapai 3%.

Dipaparkan OEDC, perdagangan, investasi dan pertumbuhan upah yang terlalu lemah, ditambah dengan penurunan suku bunga dan perbaikan kebijakan moneter lainnya tidak cukup untuk menaikkan pertumbuhan.

Suku bunga di banyak bagian dunia telah dipangkas sebagai upaya untuk merangsang kredit dan investasi. Suku bunga di banyak negara, termasuk Inggris, berada pada rekor terendah.

Amerika Serikat, terutama, baru saja menaikkan suku bunganya akhir tahun lalu. Ini dirancang untuk menenangkan investor, tetapi sekarang tampak seperti langkah optimistis yang prematur.

Untuk AS sendiri OECD telah memangkas proyeksi pertumbuhan dari 2% menjadi 2,5% pada akhir November lalu atau satu bulan sebelum nilai suku bunga negara itu naik.

Sementara di Eropa, Jepang dan Swiss, tingkat suku bunga terpotong menjadi negatif. Yang artinya deposan membayar bank untuk menyimpan uang mereka.

"Kebijakan moneter tidak bisa bekerja sendiri. Respon kebijakan kolektif yang kuat diperlukan untuk memperkuat permintaan," kata OECD seperti dikutip dari laman BBC, Sabtu 20 Februari 2016.

Pertumbuhan di Inggris diperkirakan mencapai 2,1%, turun dari 2,4% pada laporan November lalu. OECD juga memangkas pertumbuhan ekonomi Jerman dari 1,8% menjadi hanya 1,3%.

Faktor utama di balik perlambatan global adalah laju pertumbuhan Tiongkok, di mana tingkat pertumbuhan telah jatuh dari di atas 7% menjadi di bawah 6% sekarang.

OECD tidak mengharapkan ada perlambatan lebih lanjut dari Tiongkok. Proyeksi pertumbuhan Tiongkok diperkirakan sebesar 6,5% untuk tahun ini. Sementara proyeksi pertumbuhan India direvisi naik dari 7,3% menjadi 7,4%.

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section