1. HOME
    2. FINANCE
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Tidak Resesi, Suku Bunga Negatif Tak Cocok Diterapkan di Indonesia

Suku bunga negatif hanya cocok diterapkan di beberapa negara yang sedang mengalami resesi dan deflasi.

By Rohimat Nurbaya 18 Februari 2016 17:31
Grafik perdagangan (Pixabay)

Money.id - Beberapa negara di dunia telah menerapkan suku bunga negatif untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Negara yang telah menerapkan suku bunga negatif itu adalah, Jepang, Jerman, Swedia dan Swiss.

Pengamat Ekonomi dari Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan, meski saat ini Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7 persen, namun tidak perlu menerapkan suku bunga negatif.

"Indonesia masih punya inflasi dan masih akan tumbuh sebesar 5 persen," kata Lana kepada Money.id, Kamis 18 Februari 2016.

Lana menilai, kebijakan ekonomi Indonesia tidak perlu mengikuti langkah beberapa negara Eropa dan Jepang yang menerapkan suku bunga negatif.

Kebijakan itu hanya cocok diterapkan di beberapa negara dengan ekonomi yang sedang resesi atau kondisi produk domestik bruto (GDP) menurun.

Kemudian negara yang cocok menerapkan suku bunga negatif adalah ketika sedang mengalami deflasi atau kekuarangan mata uang yang beredar.

"Saat ini ekonomi Indonesia tidak resesi dan tidak deflasi, jadi tidak perlu menerapkan suku bunga negatif," ujarnya.

Selain itu konsumsi masyarakat Indonesia juga masih bergerak tinggi. Terbukti, pada 2015 masih mencatatkan inflasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi di Januari 2016 mencapai 0,51 persen. Inflasi secara tahunan (year on year) tercatat 4,14 persen.

Seperti diketahui, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Janet Yellen, pernah mengatakan kepada para anggota parlemen AS, bahwa pihaknya terbuka menerapkan suku bunga negatif.

Bahkan, para analis ekonomi memperkirakan, akan banyak negara lain selain AS yang juga bakal menerapkan suku bunga negatif. Kebijakan suku bunga negatif pertama kali diadopsi di Eropa.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section