1. HOME
  2. FINANCE
MONEY WEEKEND

Sejarah Pasar Ular, Pusat Barang Branded Harga Terjangkau

Tak seperti namanya, pedagang di Pasar Ular tidak menjajakan berbagai hewan reptil, tetapi justru barang-barang bermerek.

By Adhi 19 Februari 2016 17:33
Pasar Ular (Jakarta.go.id)

Money.id - Tidak sedikit yang bertanya kenapa pusat belanja yang terletak di Jalan Plumpang Raya, Koja, Jakarta Utara, ini tersohor dengan sebutan 'Pasar Ular'.

Menurut keterangan yang dikutip dari laman resmi Jakarta.go.id, penggunaan nama Pasar Ular bukan berarti di pasar ini para pedagangnya menjajakan berbagai macam hewan reptil.

Akan tetapi, sebutan Pasar Ular datang dari mulut ke mulut masyarakat karena gang (lorong) dalam pasar itu yang berliku-liku seperti ular.

Nama Pasar Ular mulai ngetop pada tahun 1959. Dahulu, posisinya bukan terletak di Plumpang, melainkan di sekitaran kawasan Pelabuhan III Tanjung Priok yang sekarang menjadi Terminal Peti Kemas Koja.

Pembangunan terminal tersebut membuat para pedagang kagetan yang ada di sana berpindah lokasi ke seberang Plaza Koja. Dan kini, lokasinya berada di sekitaran Rawa Badak, Plumpang, Jakarata Utara.

Barang-barang bermerek

Menariknya, meski memiliki 'penampakan' kumuh, Pasar Ular dikenal sebagai pusat barang-barang bermerek impor, terutama produk fashion dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, hingga berbagai negara Eropa.

Menurut pemerhati perkotaan, Achmad Esnoe Sanoesi, barang-barang branded yang dijajakan di Pasar Ular adalah kombinasi dari barang asli (orisinil) dan palsu (KW). Selain itu, barang-barang tersebut juga ada yang dijual dalam kondisi baru maupun bekas (second).

(Pasar Ular Plumpang/Facebook.com)

"Barang-barang di Pasar Ular berasal dari luar negeri, ada yang baru tetapi ada juga yang bekas, kini produk dalam negeri juga ada. Kualitasnya tak kalah bagus dengan barang-barang yang kini banyak dijual di mal-mal," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, barang-barang bermerek yang ada di Pasar Ular ini umumnya berasal dari para anak buah kapal (ABK) yang baru tiba berlayar dari luar negeri. Maklum, seperti yang sudah diutarakan sebelumnya, lokasi Pasar Ular sangat dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok.

Menurut berbagai informasi yang dihimpun dari berbagai blog dan forum online, berbelanja di Pasar Ular memerlukan ketelitian untuk membedakan mana barang yang asli dan mana yang palsu.

Namun begitu, menurut pengakuan netizen, umumnya para pedagang di Pasar Ular secara terang-terangan membedakan mana barang impor asli dan mana yang palsu. Tentunya, harga yang dipasang pun jauh berbeda.

Untuk tas misalnya. Tas bermerek orisinil dijual Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Sementara untuk yang palsu, harganya hanya sekitar Rp100 hingg 300 ribuan. (poy)

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section