1. HOME
    2. FRESH
MONEY WEEKEND

Pasar Minggu, Sentra Buah di Masa Lalu

Pasar yang buka setiap Minggu itu memiliki berbagai jenis buah dengan jumlah puluhan ribu pohon.

By Stella Maris 19 Februari 2016 12:30
Pasar buah cikini 1955 (Kitlvpictura-dp.nl via Merdeka)

Money.id - Pada abad ke-19 atau sekitar 1801, Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) yang punya hak atas nama pemerintah Belanda menetapkan hari pasar di seluruh Jakarta. Salah satunya adalah Pasar Minggu.

Ya, pemerintah VOC memberi kebijakan atau perizinan membangun pasar pada tuan tanah. Pasar Minggu dikenal dengan sebutan Tanjung Oost Passer, yang hanya beroperasi di hari Minggu.

Dalam buku Pasar Minggu Tempo Doeloe: Dinamika Sosial Ekonomi Petani Buah 1921-1966 karangan Asep Sunarya diketahui bahwa Pasar Minggu di masa lalu sebagai penghasil buah utama. Pasar Minggu menjadi penyuplai buah untuk para penduduk di Jakarta kala itu.

Selain sentra buah, ternyata di sekeliling pasar ini terdapat beranekaragam pohon buah. Hal itu dibenarkan oleh salah satu warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rokib.

"Dulu Durian Tiga Buncit, Pejaten masih lebat dengan berbagai macam buah, tetapi tiap lokasi itu selalu ada yang dominan," kata Rokib yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar pada 1970-an.

Dikutip laman Merdeka, Jumat 19 Februari 2016, pria paruh baya itu mengatakan di kawasan Pejaten hingga Ragunan didominasi oleh rambutan.

Di Jati Padang tumbuh rimbun durian montong berdiameter tiga lingkaran tangan orang dewasa, serta pepaya dan jambu yang menguasai Pasar Minggu.

Setiap musim panen tiba, Pasar Minggu selalu kebanjiran pasokan buah. Ribuan kilogram buah berbagai jenis dibersihkan, ditimbang, dan disalurkan lagi ke seluruh pasar di Jakarta.

Saking banyaknya, pengirimannya saat itu menggunakan angkutan apa saja yang mampu mengangkut buah, mulai dari delman, truk, hingga kereta.

Lambat laun, Pasar Minggu menjadi primadona buah-buahan segar, meski tempat tersebut tetap menjual bahan pokok, pakaian, dan lauk-pauk lainnnya.

Next: Pasar Minggu tinggal kenangan

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section