1. HOME
  2. FINANCE
SEJARAH PASAR

Menengok Pasar Jumat yang Mulai Terlupakan

Adanya pembangunan MRT sejak 2013 berimbas pada pemetaan terminal Lebak Bulus dan sekitarnya.

By Rizki Astuti 19 Februari 2016 16:35
Toko Grace (Rizki Astuti/Money.id)

Money.id - Kota Jakarta mempunyai pasar tradisional dengan nama hari. Pasar yang pertama kali di Jakarta adalah Vincke Passer, saat ini dikenal dengan nama Pasar Senen. Ada pula pasar Jumat yang di masa pemerintahan Belanda, hanya beroperasi di hari Jumat. 

Pasar Jumat ini letaknya di dekat Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Saat ditelusuri, aktivitas pasar tak terlihat lagi di tempat ini, bahkan tak lagi ada yang tahu letak pasti keberadaan pasar.

Di sana hanya ada deretan toko yang menjual mulai dari makanan, buah, sampai pakaian.
"Memang banyak yang ngira di sini pasar karena namanya. Mungkin karena kalau pagi banyak yang jualan sayur," ujar Hari Riski alah satu pedagang makanan ringan kepada Money.id, di kawasan Pasar Jumat, Jakarta Selatan, Jumat 19 Februari 2016.

Pedagang buah, di Pasar Jumat (Rizki Astuti/Money.id)

Dia menjelaskan, mulai pukul 05.00-08.00 WIB banyak tukang sayur yang menggelar barang dagangannya disepanjang Jalan Raya Pasar Jumat. Itu dilakukan karena lokasi yang stategis dan ramai.

"Kalau mereka sayurannya nggak abis, biasanya lanjut keliling atau pindah ke komplek PU (Kementerian Pekerjaan Umum)," kata Haris.

 

Imbas Mass Rapid Transit (MRT)
Keberadaan Pasar Jumat sudah mulai terlupakan, terlebih karena adanya pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) sejak 2013, yang berimbas pada pemetaan terminal Lebak Bulus dan sekitarnya.

Daerah Pasar Jumat kini sepi pedagang dan beberapa kios di sekitar area itu sudah digusur dan sisanya tinggal menunggu waktu pemindahan. 

"Banyak yang sudah mulai tutup kiosnya. Jadi makin sepi saja yang jualan di sini. Lagi pula ini kan sudah program pemerintah untuk bangun fasilitas umum, kalau disuruh pindah ya kita ikutin," kata pria berumur 24 tahun itu.

Haris mengaku dia adalah warga yang tinggal di sekitar Pasar Jumat. Saat ini, dia tengah menjalankan usaha yaitu menjual makanan ringan dan omzetnya saat ini mencapai Rp3 juta per bulan.

"Kita juga kadang musiman. Ramai itu pas masa liburan atau lagi ada pesta. Untungnya MRT belum sampai di sini jadi masih bisa jualan," kata Haris. (els)

 

 

 

 

(ra/ra)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section