1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Restu Anggraini, Desainer Muda di Balik Brand ETU

Bersama dua temannya yang juga berhijab, Restu berpikir untuk membuat sebuah fashion untuk para muslimah.

By Dian Rosalina 24 Februari 2016 13:30
Restu Anggraini, Desainer 'ETU'

Money.id - Mencapai sebuah keberhasilan tentu saja harus melewati beberapa fase dalam hidup seperti kegagalan. Namun tidak semua orang mampu melewatinya dengan baik.

Salah satu orang yang berhasil mengejar passion dalam hidupnya adalah desainer fashion muslim muda, Restu Anggraini. Ibu satu anak ini, telah menekuni bisnis dalam dunia fashion sejak lima tahun terakhir.

Sebelumnya Restu sempat bekerja di sebuah event management 2010 silam. Saat itu, dia bertugas untuk mengurusi promosi sebuah produk.

Bekerja di bidang kreatif membuatnya merasa senang. Bersama dua temannya yang juga berhijab, Restu berpikir untuk membuat sebuah fashion untuk para muslimah. Menurutnya ada kepuasan tersendiri saat rancangannya digunakan oleh orang lain.

Dengan bermodalkan Rp3 juta, ketiganya mendesain dress, outerwear, celana, dan rok yang jumlahnya tidak lebih dari 10 buah. Produk tersebut mereka pasarkan lewat Facebook.

Tidak disangka, respons masyarakat sangat baik. Hal tersebut tentu saja membuat Restu dan kawan-kawan senang, apalagi busana muslim belum banyak seperti sekarang.

Restu mengaku agak kesulitan menyatukan selera fashion mereka masing-masing. Tetapi konsep busana muslim klasik yang merek perkenalkan sukses menarik minat para muslimah.

Bisnis ini pun akhirnya berkembang. Seperti sering mengikuti bazar di mal, hal itu tentu saja membuat produknya laris terjual. Dari situ, Restu memutuskan untuk mengambil dasar ilmu desain di sebuah sekolah desain.

Lahirnya ETU

Pada tahun 2011-2012, produk mereka masih dibuat oleh para penjahit konveksi di Bandung. Namun karena minat pembeli semakin banyak, Restu akhirnya memindahkan lokasi produksi ke Jakarta.

Sesampainya di Jakarta, Restu pun serius mengembangkan bisnis fashionnya tersebut. Ia mendatangi Dirjen HAKI untuk mengurus perizinan dan mematenkan merek dagangnya.

Berkat informasi yang diberikan dari temannya, Restu pun akhirnya merekrut beberapa pegawai yang berasal dari Pemalang dan Pekalongan. Hasilnya produksi produk fashion Restu berkembang pesat dan cepat.

Hal itu yang membuat Restu akhirnya menghadirkan brandnya saat ini yang bernama ETU. ETU diperuntukkan bagi pekerja yang memerlukan pakaian yang lebih formal, namun desain minimalis.

Restu pun semakin leluasa menampilkan karakter selera fashion-nya yang lebih ke warna monokrom netral dengan siluet simpel. Saat bersamaan muncullah Hijabers Community, dan Restu mengajak beberapa brand hijab untuk membuka toko bersama.

Kini, berkembangnya busana muslim, membuat ETU semakin melebarkan sayapnya ke kancah dunia. Sebagai desainernya, Restu telah mengenalkan desainnya ke beberapa negara, lewat pameran-pameran fashion.

Seperti Mercedes-Benz Fashion Week Tokyo 2015, Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Week, kemudian beberapa waktu lalu, dia dan empat desainer dari Indonesia memamerkan busananya di London Fashion Showcase di London Fashion Week 2016.

Tidak hanya itu, ETU yang kini bisa menjual sekitar 1.000 potong pakaian setiap bulannya itu, sedang bersiap untuk tampil di Virgin Australia Melbourne Fashion Festival (VAMFF) di Australia pada bulan Maret mendatang.

Sebagai pemenang dari Australia Indonesia Young Fashion Designer Award, Restu berkesempatan menampilkan pakaian modest wearnya di runway VAMFF. (ita)

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section