Money.id - Aliran dana untuk kelompok teroris di Indonesia diduga kuat berasal dari luar negeri. Dana tersebut diduga digunakan untuk melakukan beberapa aksi di Tanah Air, termasuk aksi di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016.

Wakil Ketua Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), Agus Santoro mengatakan, instansinya menemukan adanya aliran dana dari kawasan Timur Tengah ke Indonesia.

"Saya tidak dapat mengungkapkan seluruh detail aliran uang tersebut, karena hal tersebut merupakan rahasia negara serta menyangkut penyelidikan," kata Agus kepada Money.id, Jumat 15 Januari 2015.

Agus juga mengaku tidak dapat merinci besaran biaya yang dikirim dari Timur Tengah untuk aksi teror tersebut. Tetapi dia memastikan, setiap ada aliran dana mencurigakan selalu dideteksi.

"Kami menulusuri dana tersebut, dilakukan atas permintaan Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri," ujar Agus.

Dia menjelaskan, PPATK menelusuri hingga beberapa tahapan, mulai dari pengiriman pertama hingga ke mana saja alokasi dana itu dialirkan di Indonesia. Kata dia, PPATK hanya membuka jaringan dari aliran dana saja.

"Intinya kami membantu Densus 88 untuk membuka jaringan ISIS melalui aliran dana. Densus terus mengikuti target tersangka," jelasnya.

(Laporan: Abdul Kharis)