Money.id - Saat ini ada banyak sekali tersedia aplikasi-aplikasi media sosial dan pesan instan (chatting) yang dapat dimanfaatkan oleh para pengguna smartphon.

Namun sayang, di tangan pihak-pihak tak bertanggung jawab, dereta aplikasi tersebut bisa dijadikan alat untuk merugikan orang.

Sebagai contoh, kelompok militan ISIS dilaporkan kerap memanfaatkan beberapa media sosial seperti Twitter, Facebook, Whatsapp, dan Telegram untuk menyebarkan teror, propaganda, dan alat untuk merekrut anggota baru.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, maka beberapa kelompok masyarakat mengajukan untuk menyingkirkan ISIS dari semua media sosial dan aplikasi chatting. Aksi penolakan ini bisa dibilang menuai kesuksesan yang signifikan. Ditandai dengan pemblokiran sejumlah akun yang terafiliasi dengan ISIS di media sosial.

Akan tetapi, ISIS tampaknya tak kehabisan akal. Menurut yang dikabarkan laman The Next Web, Jumat 15 Januari 2016, ISIS ternyata kini memiliki aplikasi chatting khusus yang mereka ciptakan sendiri.

Kabar ini pertama kali disebarluaskan oleh kelompok hacker Ghost Security Group (GhostSec). Mereka meyakini bahwa sebuah aplikasi bernama 'Alwari' digunakan oleh ISIS sebagai alat berkomunikasi.

Disebutkan pula bahwa Alwari tidak akan menemukannya secara mudah di toko-toko aplikasi resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store. 

Aplikasi tersebut hanya bisa diunduh di 'Dark Web', atau internet bawah tanah, yang hanya bisa diakses menggunakan alamat IP dan proxy khusus. Umumnya, ranah Dark Web memang dimanfaatkan oleh para penjahat dunia maya untuk melakukan transaksi dan bertukar informasi. (dhi)