1. HOME
  2. NEWS
ISIS

Pendapatan ISIS dari Jual Minyak Capai Rp1,1 Triliun

ISIS tidak hanya mengandalkan berjualan 'emas hitam' untuk mendanai jaringan teror mereka, tetapi juga

By Stella Maris 9 Desember 2015 15:52
Ilustrasi anggota ISIS (Huffingtonpost.com).

Money.id - Lembaga analis IHS melaporkan pendapatan kelompok teroris selama sebulan yang mencapai mencapai US$80 juta atau sekitar Rp1,1 triliun. ISI tak seperti kelompok militan lain yang mendapatkan bantuan dari luar.

Dalam laporan tersebut diketahui penghasilan besar tersebut diperoleh ISIS dari keuntungan penjualan minyak yang mencapai US$1,1 juta atau sekitar Rp15 miliar per hari. Pemasukan itu berasal dari beberbagai sumber, mulai dari mengolah sumber daya alam, menjual barang antik atau menarik pajak dari wilayah yang mereka kuasai di Suriah dan Irak.

"Hal itu dilakukan ISIS untuk memberikan mereka kebebasan dalam bermanuver. Semakin banyak uang yang dimiliki, semakin banyak serangan yang bisa mereka danai," jelas Columb Strack, analis senior di IHS dalam sebuah laporannya seperti dikutip laman Business Insider, Rabu 9 Desember 2015.

Selain itu, ISIS tidak hanya mengandalkan berjualan 'emas hitam' untuk mendanai jaringan teror mereka, tetapi juga melakukan penipuan perbankan, mencuri dan menjual barang antik, meminta tebusan, menarik 'pajak' dan mendapat sumbangan dari donatur luar negeri.

Sementara itu, minyak menyumbang penghasilan ISIS sekitar US$50 juta setiap bulan atau US$600 juta atau sekitar Rp8,4 triliun per tahun. Namun IHS meyakini bahwa penjualan minyak menyumbang sekitar 43% penghasilan ISIS.

Selama ini banyak yang meragukan efektivitas pengeboman terhadap truk dan ladang minyak ISIS oleh pemerintah negara-negara koalisi seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis dalam mengurangi pendapatan kelompok teroris tersebut.

Namun Strack mengatakan serangan udara tersebut sebagai cara terbaik untuk menghancurkan salah satu sumber pendanaan utama ISIS. (ita)

 

(sm/sm)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section