1. HOME
  2. NEWS
NEWS

3 Pesawat Misterius Terparkir di Bandara Kuala Lumpur

Demi mencari siapa pemilik pesawat Boeing 747-200F ini, pengelola bandara Malaysia membuat iklan di dua koran setempat

By Nur Chandra Laksana 9 Desember 2015 15:14
Boeing 747-200F yang diabaikan (sumber : cnn.com)

Money.id - Kejadian mengherankan terjadi di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia. Di sebuah lahan di bandara tersebut terdapat pesawat Boeing jenis 747-200F yang ternyata sudah lebih dari satu tahun terparkir di KLIA.

Dilansir dari CNN, 9 Desember 2015 ternyata bukan hanya satu pesawat saja, melainkan tiga! Pesawat-pesawat itu tampak tidak terurus dan didiamkan begitu saja oleh pemiliknya. Pengelola airportpun bersikeras untuk membersihkan kekacauan besar ini.

Dengan menggandeng Koran The Star dan Sin Chew, pengelola bandara KLIA membuat sebuah iklan yang berisi pengumuman untuk menemukan pemilik ketiga pesawat tersebut.

“Jika Anda tidak mengambil pesawat ini dalam 14 hari sejak pengumuman ini, kami berhak untuk menjual atau menghancurkan pesawat tersebut.” Begitulah kira-kira isi dari iklan yang ditulis di kedua koran milik Malaysia tersebut.

Koran itu juga menampilkan foto pesawat-pesawat  747-200F itu, yakni dua pesawat warna putih dan satu dengan warna putih yang sudah memudar.

Dalam iklan itu, otoritas bandara juga mengancam akan memakai uang hasil penjualan pesawat untuk menutupi biaya pengeluaran dan utang. 

General Manager Malaysia Airport, Zainol Mohd Isa mengatakan, “Pesawat ini telah terparkir selama satu tahun lebih di sini. Karena kepemilikannya sudah berpindah beberapa kali, jadi kami tidak tahu siapa yang harus membayar biaya parkirnya.”

Jejak

Berdasarkan database penerbangan Boeing, tanda TF-ARN, TF-ARH, dan TF-ARN yang ada di badan pesawat merujuk pada Air Atlanta Icelandic.

Setelah dikonformasi ke pengelola Air Atlanta Icelandic, mereka mengaku telah menjual pesawat tersebut semenjak 2008. Setelah itu, pesawat tersebut nampaknya sudah dipindah tanganan beberapa kali.

Pengelola bandara Malaysia mengatakan akan menjual pesawat tersebut di bawah regulasi kementerian penerbangan jika tidak ada yang mengakui pesawat tersebut. Menurut mereka, langkah yang mereka tempuh itu biasa dilakukan di semua bandara dunia untuk memproses ganti rugi utang, terutama jika perusahaan tersebut telah berhenti beroperasi dan perusahaan itu adalah perusahaan asing. 

"Perlu mengambil langkah yang 'lengkap' jika pihak perusahaan tidak bisa dihubungi," demikian penjelasan otoritas bandara. Dan berita ini ternyata menjadi headline di seluruh peberitaan di Malaysia.

Kita tunggu saja, apakah pemiliknya akan muncul ya. (ita)

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section