1. HOME
  2. DIGITAL
GOOGLE

Bos Google Ajak Perusahaan Teknologi Ikut Hadang ISIS

Schmidt mengatakan, penggunaan teknologi yang secara otomatis menyaring materi bermuatan ekstrem atau radikal akan 'mendinginkan ketegangan di m

By Nur Chandra Laksana 9 Desember 2015 20:04
Eric Schmidt (sumber : BBC.com)

Money.id - Perusahaan-perusahaan teknologi seharusnya membuat mekanisme penyaringan untuk mencegah penyebaran materi radikal atau ekstrem di internet. Demikian dikatakan bos Google, Eric Schmidt melalui tulisan di The New York Times.

Schmidt mengatakan, penggunaan teknologi yang secara otomatis menyaring materi bermuatan ekstrem atau radikal akan 'mendinginkan ketegangan di media sosial' dan 'mencegah video tersebar.'

 Artikel yang ditulis Schmidt diterbitkan setelah calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, meminta perusahaan-perusahaan teknologi di AS untuk membantu mengatasi terorisme. Terutama dalam menghadapi kelompok yang menamakan diri Negara Islam Irak-Suriah (ISIS/IS). 

"Dengan makin berkembangnya internet, tantangan yang dihadapi juga semakin besar. Seperti ancaman terhadap kebebasan berpendapat, rasa aman dari pengintaian atau penyadapan dan pemanfaatan internet untuk kegiatan terorisme," kata Schmidt dalam artikelnya.

Schmidt menambahkan perusahaan-perusahaan teknologi bisa mengatasi semua itu dengan mengembangkan teknologi yang sudah ada atau melakukan penelitian untuk menemukan yang baru.

Namun, di sisi lain, dia menilai bahwa penyensoran dan menyerang privasi tidak akan menyelesaikan situasi.

"Kita harus membangun mekanisme untuk mendinginkan ketegangan di media sosial - semacam penyaring yang otomatis menghapus materi kebencian dan pelecehan. Mekanisme itu harus ditujukan pada akun media sosial kelompok-kelompok teroris seperti ISIS. Juga menghapus video atau pesan teroris sebelum mereka menyebar."

Perdebatan tentang upaya mengatasi terorisme kembali mengemuka di Amerika Serikat setelah penembakan di San Bernardino pada pekan lalu. Dalam insiden itu, sepasang Muslim menyerang membabi-buta dan menewaskan 14 orang. Menurut FBI, kedua pelaku telah mengalami radikalisasi. (ita)

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section