1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Teror Bom Sarinah Telah Diantisipasi Sejak Desember 2015

"Kami sudah dapat informasi dari intelijen dari Desember bahwa akan ada 'orkestra' di Asia Tenggara ini."

By Dwifantya Aquina 14 Januari 2016 19:50
Ledakan bom di Sarinah, Thamrin, Jakarta (Money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa serangan pengeboman dan penembakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat sebenarnya telah diwaspadai sejak Desember 2015 lalu.

"Karena kami sudah dapat informasi dari intelijen dari Desember bahwa akan ada 'orkestra' di Asia Tenggara ini," kata Luhut dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016.

Sejak adanya informasi itu, menurut Luhut, pihak kepolisian bekerja keras dan akhirnya berhasil melakukan sejumlah penangkapan, termasuk beberapa pimpinan kelompok teror yang melakukan ancaman, selama Desember.

Namun, lanjut Luhut, pemerintah tidak pernah bisa menjamin kapan dan di mana serangan teroris akan dilakukan. Ia bahkan berpandangan, intelijen mana pun di dunia tidak akan bisa menebak hal itu.

"Kita lihat di Amerika, Inggris, Paris kemarin, baru-baru ini di Turki itu juga tidak bisa (diperkirakan kapan dan di mana serangan dilakukan)," katanya.

Oleh karena itu, Luhut menolak jika dikatakan pemerintah kecolongan menghadang aksi teroris kali ini. "Saya ingin katakan, jangan ada istilah kami kecolongan. Kami sudah waspadai dan Presiden sangat paham dari waktu ke waktu kami lapori ada perkembangan itu," katanya.

Luhut pun mengapresiasi kerjasama antara Polri dan TNI yang berhasil meminimalisasi terjadinya serangan yang bisa saja lebih besar. Ia pun mengaku telah bekerjasama dengan badan intelijen di dalam negeri dan unsur-unsur teritorial.

"Tadi kan sebenarnya kita kalau tidak oleh pengamanan tadi dihambat itu bawa bom kan bisa lebih banyak yang cedera, berarti SOP yang kita punya sudah jalan. Dan sekarang dengan pengalaman ini, kami antisipasi dan membuat langkah-langkah supaya meminimalkan kemungkinan kemungkinan," katanya.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section