Faldi mengaku, produk tersebut mendapat sambut baik setelah mengikuti pameran tersebut. Buktinya dari beberapa puluh produk yang dibawa ke sana hampir setengahnya ludes dibeli.

Selain itu ada beberapa yang diminta pihak panitia untuk dijadikan sebagai kenang-kenangan. "Laporan sementara masih itu saja," ujar dia.

Sementara tim masih melakukan pameran Faldi melakukan koordinasi hanya melalui email dan WhatsApp saja. Kemudian dia juga memantau dari media sosial. Kata dia, rencananya setelah kembali ke Indonesia baru akan dilaporkan hasilnya.  "Sekaligus membicarakan kelanjutannya," jelas Faldi.

Booth Indonesia Saat Pameran Holtikultura di Korea Selatan (Dok. Planter Craft)

Salah satu hasil dari pameran tersebut yang baru terasa adalah sambutan positif di media sosial. Akun Instagram Planter Craft dibanjiri komentar positif dari para penggemar bola lumut tersebut.

Dia berharap, titik awal yang positif tersebut bisa terus berkelanjutan, sehingga nantinya Planter Craft bisa eksis di dunia bisnis internasional. "Untuk penjualan saya belum tahu pasti karena belum ada update lagi," imbuhnya.

Tapi menurut Faldi, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, setelah mengikuti pameran biasanya banyak berbagai permintaan bola lumut dan dekorasi menggunakan lumut. "Waktu itu dari pihak Sinarmas melihat dan langsung sewa, itu kontraknya sangat besar dan beberapakali," ucap Faldi.

Strategi marketing

Sebenarnya saat awal mendirikan Planter Craft itu Faldi tidak menyangka sama sekali bisa go internasional.  Karena menurut dia, awalnya hanya ingin menjual di kalangan mahasiswa saja. Saat awal didirikan, produsen bola lumut tersebut tidak didukung dengan segi marketing yang mapan.

"Kami untuk foto di Instagram saja menggunakan kamera ponsel, penerangannya menggunakan lampu belajar," ujar Faldi. Tetapi karena produk tersebut sangat bagus dan unik akhirnya bisa mendunia.

Produk Boneka Lumut Planter Craft (Money.id)

Dia menjelaskan proses marketing berjalan sendirinya secara mengalir dan belajar sambil berjalan. Setelah mendapatkan berbagai pengalaman dari berbagai even akhirnya pengetahuan Faldi soal berbisnis terbuka lebar. Dari awalnya yang hanya modal produk unik saja, kini Faldi sudah sangat yakin dengan apa yang akan dijalankannya.

Kini Faldi dan beberapa tim dari Planter Craft sudah memiliki strategi khusus agar produk mereka bisa berjaya di dunia bisnis internasional, minimal memiliki taring di kawasan Asia. Planter Craft kini sudah menggandeng tim khusus untuk proses marketing berbagai produk hiasan dari lumut itu.

"Sementara ini kami meng-hire rekan-rekan kami yang sudah kenal saja, ada juga yang meminta ikut bergabung, tapi kami pilih0pilih dulu," tutur Faldi. 

(rn/rn)