1. HOME
  2. FOODILICIOUS
KULINER

Asal-usul Tongseng Menjadi Sajian Khas Nusantara

Awalnya kebiasaan memakan daging kambing sudah ada sejak abad 18-19 Masehi saat bangsa Arab dan India mulai datang ke Indonesia.

By Azalia Amadea 2 September 2016 17:42
Sajian tongseng kambing (Money.id/Azalia Amadea)

Money.id - Tongseng memiliki cita rasa yang gurih dan nikmat, terlebih untuk sajian tongseng kambing yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Namun tidak banyak yang mengetahui asal-usul Tongseng menjadi salah satu sajian khas Nusantara.

Awalnya kebiasaan memakan daging kambing sudah ada sejak abad 18-19 Masehi saat bangsa Arab dan India mulai datang ke Indonesia. Mereka memberikan pengaruh budaya memakan sajian daging kambing dan domba.

Bangsa Arab dan India tersebut banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta, yang akhirnya daerah tersebut terkenal sebagai daerah penghasil kambing terbaik.

Dari situ, masyarakat Indonesia mulai belajar mengolah masakan berbahan dasar daging kambing. Awalnya daging kambing tersebut dibuat menjadi hidangan satai dan gulai saja.

Lama kelamaan warga selatan Jawa yang daerahnya banyak terdapat pabrik gula dan kecap membuat sajian daging kambing yang ditumis. 

Tongseng Kicik
© 2016 money.id/Azalia Amadea

Masakan tersebut diberi nama 'tongseng' yang terdiri dari sate dan kuah gulai yang kemudian ditumis atau 'dioseng.' Yang membedakan tongseng dengan gulai adalah penambahan seperti kecap atau gula merah sehingga menghasilkan cita rasa yang sedikit manis.

"Cikal bakal tongseng ini dipercaya awalnya dari Kecamatan Klego, Boyolali. Dulunya, masyarakat tersebut mencari nafkah dengan bertani karena dirasa kurang cukup maka mereka beralih dengan berjualan sate dan tongseng," kata Arie Parikesit, pakar kuliner Nusantara yang ditemui Money.id, beberapa waktu lalu.

Sajian tongseng kian populer semenjak Mbah Jumiran yang merupakan warga Klego asli tersebut berjualan sate dan tongseng pada 1960-an. Bahkan ia juga menjadi orang pertama yang merintis usaha warung makan tongseng di Jakarta.

"Awalnya memang tongseng hanya dibuat untuk makanan sehari-hari saja. Semenjak ada Mbah Jumiran yang berjualan kini tongseng bisa dimakan siapapun," kata Arie.

Apresiasi terhadap sajian tongseng tersebut juga ditunjukkan oleh pemerintah daerah setempat dengan membuatkan Patung Sate Tongseng. Patung yang menjadi kebanggan masyarakat Klego tersebut diresmikan Bupati Boyolali, Seno Samodro, pada 11 September 2010. (poy)

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section