1. HOME
  2. FOODILICIOUS
KULINER

Mengungkap Sejarah di Balik Sajian Tradisional Nasi Tumpeng

Bentuk nasi yang mirip gunung tersebut memiliki arti...

By Azalia Amadea 25 Agustus 2016 07:04
Nasi tumpeng (indochili.com)

Money.id - Nasi tumpeng biasa disajikan sebagai makanan wajib dalam berbagai acara resmi yang diadakan masyarkat Indonesia. Nasi tumpeng menggunakan nasi kuning atau nasi putih dengan dilengkapi berbagai lauk-pauk di sekelilingnya. Nasi tumpeng ditaruh di atas tampah (wadah bundar tradisional dari anyaman bambu) dan dilapisi daun pisang.

Melansir laman indonesianfoodchannel.com, Kamis 25 Agustus 2016, nasi tumpeng memiliki bentuk yang khas yaitu berbentuk kerucut. Bentuk nasi yang mirip gunung tersebut ternyata memiliki arti khusus.

Bentuk kerucut dari nasi tumpeng diibaratkan sebagai dua tangan yang sedang menyembah atau berdoa kepada Tuhan. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur yang ditunjukkan oleh pembuat nasi tumpeng kepada Tuhan.

Olahan nasi yang identik dengan budaya serta tradisi masyarakat Jawa ini memang biasa disajikan dalam beberapa acara penting seperti pembukaan toko, ulang tahun dan acara resmi lainnya.

Dalam budaya Jawa nasi tumpeng terdiri dari beberapa jenis yaitu Tumpeng Sangga Langit, Arga Dumilah, Tumpeng Megono dan Tumpeng Robyong. Keempat jenis tumpeng tersebut dibuat sebagai simbol beberapa ajaran hidup yang dipercaya masyarakat Indonesia.

Misalnya, Tumpeng Robyong yang sering disajikan saat acara selametan. Tumpeng jenis ini memiliki simbol keselamatan, kesuburan, dan kesejahteraan. Tumpeng tersebut juga menggambarkan kemakmuran sejati, layaknya air di gunung yang terus mengalir dan mampu menghidupi tumbuh-tumbuhan di sekitarnya.

Namun kini sudah banyak nasi tumpeng modern dengan bentuk yang sudah dimodifikasi. Bentuk-bentuk tersebut dibuat agar nasi tumpeng terlihat lebih menarik.

Nasi tumpeng juga disajikan dengan ragam lauk pauk yang umumnya terdiri dari enam macam pilihan. Umumnya lauk yang disajikan adalah ayam goreng, ikan lele goreng, ikan teri, telur rebus, serta aneka macam sayuran seperti sayur urap.

Pemilihan lauk tersebut juga memiliki artinya masing-masing. Misalnya saja ikan lele yang tahan hidup di air tidak mengalir dan di dasar sungai. Hal tersebut merupakan simbol ketabahan, keuletan dalam hidup dan sanggup hidup dalam situasi ekonomi yang paling bawah sekalipun.

Sedangkan, untuk sajian ayam goreng biasanya yang digunakan adalah ayam jago. Ayam jago sendiri memiliki makna menghindari dari sifat-sifat buruk seperti sombong, ingin menang sendiri, tidak setia dan angkuh.

Penyajian nasi tumpeng memang bukan tanpa arti atau makna. Nasi tumpeng sebagai salah satu sajian tradisional Indonesia sarat akan makna dan bahkan disertai harapan khusus bagi mereka yang menyajikannya.

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section