1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Fashion Muslim Indonesia Curi Perhatian di London Fashion Week

Meski banyak isu rasisme di Eropa, penjualan modest wear para desainer Indonesia malah laris manis di London Fashion Week 2016.

By Dian Rosalina 25 Februari 2016 14:35
Desainer Restu Anggraini (vemale.com)

Money.id - Beberapa waktu lalu, lima desainer fashion muslim asal Indonesia menampilkan koleksinya dalam acara Internasional Fashion Showcase di London Fashion Week 2016. Kelima desainer tersebut berhasil mencuri perhatian para pengunjung London Fashion Week karena menampilkan busana modest wear, untuk pertama kali.

Salah satu desainer yang ikut serta dalam ajang tersebut, Restu Anggraini menceritakan pengalamannya berada di London Fashion Week 2016. Dia mengatakan bawa style muslim yang ada di Inggris sangat jauh berbeda dengan yang di Indonesia.

"Aku kaget sekali. Kalau di Indonesia, jilbab cenderung menutupi seluruh kepala, tetapi muslimah di sana malah memperlihatkan leher seperti pemakaian turban dan bajunya pun agak ketat," kata Restu Anggraini saat diwawancarai Money.id, usai konferensi pers Virgin Australia Melbourne Fashion Festival (VAMFF), Kamis 25 Februari 2016.

Desainer brand fashion 'ETU' ini melihat kebanyakan muslim di sana menyesuaikan pakaian disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari sebagai seorang pekerja keras. Jadi gayanya pun lebih modern.

Meski banyak media di sana hanya memberitakan sesuatu yang kontroversial, seperti isu rasisme, namun dari sisi lain Restu melihat komunitas muslim London malah solid dan sangat kuat. Jadi hal tersebut memudahkan desainer sepertinya bisa memasarkan produknya.

"Kemarin di London itu, mereka sangat antusias sekali dengan pakaian-pakaian yang kami tampilkan. Mereka benar-benar langsung membeli koleksi dari kami. Bahkan salah satu desainer yang ikut kemarin, Zaskia Sungkar, koleksinya telah dipesan hingga 100 pieces, kami pun tidak menyangka kalau responsnya sebesar itu," cerita dia.

Oleh karena itu, desainer yang akan mengikuti ajang VAMFF 2016 ini memiliki visi dan misi ke Australia. Tak hanya menampilkan koleksinya, dia juga ingin mengedukasi pasar bahwa busana modest wear bukan untuk agama tertentu saja, siapapun bisa pakai.

"Aku juga ingin menghilangkan kesan Islamphobia yang sedang marak di negara-negara maju. Aku juga ingin menunjukkan bahwa Islam itu juga kreatif, enerjik, dinamis, dan berpikiran terbuka. Jadi aku harap orang-orang juga berpikiran terbuka dengan Islam yang sekarang," ujar Restu. (ita)

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section