1. HOME
  2. DIGITAL
DIGITAL

Hati-hati, Jual Ponsel Bekas Bisa Bocorkan Informasi Pribadi Anda

Hanya dengan menggunakan aplikasi gratis, Avast bisa mengembalikan 2.000 data

By Nur Chandra Laksana 26 April 2016 15:59
Ilustrasi Ponsel Pintar (pexel.com)

Money.id - Banyak yang berpendapat bahwa menjual ponsel pintar kita ke orang lain dapat menyebabkan bocornya informasi pribadi ke orang lain. Namun ternyata, pendapat ini dibenarkan oleh salah satu penyedia perangkat lunak anti virus terbesar di dunia, yakni Avast.

Untuk memperkuat pendapat ini, Avast sengaja membeli 20 ponsel berbeda di beberapa toko berbeda, seperti dilansir dari pernyataan resmi Avast. Setelah itu, mereka menggunakan perangkat lunak untuk data recovery (mengembalikan data) yang bebas diunduh di internet.

Hasil yang didapat oleh pihak Avast sendiri mengejutkan mereka. Tak kurang dari 2.000 foto pribadi, email, pesan singkat, faktur, dan video berhasil didapatkan oleh mereka.

Selain itu, ada beberapa ponsel yang masih memiliki akun gmail yang aktif. Hal ini disebabkan karena pemilik sebelumnya lupa untuk mengeluarkan akun tersebut dari ponsel pintar yang hendak mereka jual.

Jika hal ini terjadi, maka penyalahgunaan akun bisa terjadi dengan sangat mudah. Pemilik baru bisa saja mengirimkan pesan yang dapat merugikan pengguna sebelumnya atau kerabat dan kenalan dirinya.

Dua tahun lalu, Avast melakukan percobaan yang sama dan membeli ponsel bekas dari toko online di AS. Dalam eksperimen ini, Avast berhasil mendapatkan lebih dari 40 ribu foto pribadi, email dan SMS.

Namun, dalam percobaan terbarunya kali ini, Avast membeli ponsel bekas dari toko ponsel bekas. Sebelum membeli, Avast bertanya apakah ponsel ini sudah dilakukan pengembalian pengaturan pabrik atau belum.

Para pemilik toko menyebutkan bahwa mereka selalu melakukan hal tersebut sebelum menjualnya ke orang lain. Hal ini dikarenakan menyangkut keamanan pribadi bekas pengguna ponsel pintar tersebut.

Meskipun begitu, Avast tetap berhasil menemukan 12 ponsel yang masih memiliki data pribadi. Dari semua ponsel yang telah reset, sekitar 50 persen masih mengandung data pribadi.

Menurut pihak Avast, kegagalan menghapus secara lengkap ini dikarenakan Android versi lama memiliki fitur reset yang bermasalah.

"Fitur factory reset pada Android terbaru cukup aman, tapi, masih banyak ponsel dengan Android versi lama dengan fitur factory reset bermasalah yang masih dijual di pasar," kata President of Mobile, Avast Software, Gagan Singh.

Salah satu masalah lainnya adalah karena sebagian penjual ponsel bekas hanya menghapus data tapi tidak melakukan factory reset.

Memang, pengecekan kembali untuk memastikan bahwa data pribadinya telah terhapus sebelum menjual ponsel adalah sebuah keharusan menurut pihak Avast. Selain itu, sebaiknya mereka mengunduh aplikasi anti pencurian pada ponsel.

Jadi, saat ponsel mereka hilang atau tercuri, mereka dapat memblokir ponsel sehingga ia tidak bisa digunakan. Selain itu aplikasi tersebut juga dapat melindungi data pribadi yang dimiliki oleh sang korban pencurian.

"Ketika menjual ponsel, pastikan identitas dan data pribadi Anda telah terhapus,” kata Singh. “Bila data pribadi Anda jatuh ke tangan yang salah, orang yang tidak bertanggung jawab dapat memanfaatkannya untuk melakukan pencurian identitas atau melakukan pemerasan, atau menyebarkan konten dewasa Anda lewat internet."

 

Baca Juga :

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section