Money.id - Artis Deva Mahenra kian membuktikan kemampuan aktingnya di dunia perfilman Indonesia. Kali ini dia mendapat peran sebagai seorang peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Film 'Bangkit!'.

Namun peran itu ternyata merupakan akting tersulit dalam film yang diperankannya. Pasalnya pria berumur 26 tahun itu harus menghafal beberapa data perubahan alam ketika bermain sebagai Arifin.

"Bukan hanya dalam teknis tapi penokohannya. Sebelumnya juga dilakukan riset dan yang sulit itu, ketika semua data sudah valid ruang. Untuk improvisasi jadi terbatas karena enggak bisa keluar dari informasi itu," ujar Deva yang ditemui usai press screening Film 'Bangkit', Senin 18 Juli 2016, di Plaza Senayan, Jakarta Selatan.

Tak hanya itu, Deva mengakui kesulitan lain yaitu membangun emosi yang ada. Apalagi film yang disutradarai Rako Prijanto itu memiliki waktu syuting mencapai 64 hari.

"Ini genre action-disaster yang baru untuk saya, baik dari segi syuting yang terlama karena sampai 64 hari. Shootnya banyak banget, kontinuitas dari emosinya lebih sulit ketimbang sebelumnya," jelasnya.

(Deva Mahenra © 2016 money.id/twitter.com)

Hal tersebut menurut dia, harus mampu diatasi, karena seorang aktor harus bisa meainkan peran apapun.

"Ini memang sudah pekerjaan, karena tugas aktor bagaimana menghidupkan film terutama karakter dari skrip yang mati menjadi hidup. Saya percaya akting itu sebuah emosi yang jujur disituasi yang palsu."

Film Bangkit menceritakan tentang cuaca hujan tinggi yang mengakibatkan pintu air Bendungan Katulampa tidak dapat menampung debit air dan meluap merendam Jakarta. Penasaran, apa yang terjadi setelah terjadi bencana alam tersebut? Film Bangkit akan hadir pada 28 Juli 2016 mendatang. (els)