Money.id - Cuaca dingin menyelimuti kawasan Asia Timur menyebabkan sekitar 80 orang meninggal di Taiwan. Cuaca ekstrem tersebut juga membuat setidaknya 60.000 wisatawan tertahan di Korea Selatan.

Sejumlah media Taiwan melaporkan kematian para warga diakibatkan oleh hipotermia atau kedinginan dan penyakit jantung menyusul penurunan suhu yang mendadak selama akhir pekan, seperti dilansir BBC, Senin 25 Januari 2016.

Sementara akibat tebalnya salju, bandara Korea Selatan terpaksa ditutup dan sejumlah penerbangan di pulau wisata Jeju, dibatalkan. Di pulau Jeju, suhu di kawasan wisata pantai yang dikenal dengan cuacanya yang sejuk itu mencapai -6 derajat Celcius.

Lebih dari 500 penerbangan domestik dan internasional dibatalkan. Rencananya bandara baru dibuka pada Senin malam.

Cuaca dingin juga melanda sejumlah wilayah yaitu Hongkong, kawasan China Selatan dan Jepang.

Kebanyakan dari mereka yang meninggal di Taiwan adalah orang-orang lanjut usia yang tinggal di daerah utara seperti Taipei, Kaohsiung dan Taoyuan.
Wilayah tersebut dilanda suhu terdingin hingga mencapai 4 derajat Celcius pada Minggu 24 Januari 2016.

Pihak berwenang telah memperingatkan agar warga menjaga agar tubuh mereka hangat dan tetap tinggal dalam rumah.

Ribuan wisatawan telantar selama akhir pekan. Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa para pejabat setempat berjuang untuk mendapatkan alat transportasi dan akomodasi.

Di Hong Kong, sejumlah warga menggigil kedinginan pada suhu 3 derajat Celcius, ini merupakan suhu terdingin selama hampir 60 tahun.

Di sejumlah bagian Guangzhou dan Shenzhen di China selatan juga terlihat adanya tumpukan salju. Sedangkan di Okinawa, pulau yang terletak di bagian selatan Jepang, untuk pertama kalinya terjadi hujan es, lapor media China dan Jepang.

Badai salju juga menghantam sebagian besar Jepang, lebih dari 600 penerbangan domestik dibatalkan di seluruh negara itu pada Minggu kemarin dan hari ini, kata kantor berita NHK.

Sejauh ini, dilaporkan setidaknya lima orang meninggal akibat badai salju ini dan lebih dari 100 terluka di Jepang.