1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Bahaya! 2050 Laut Akan Dipenuhi Plastik

Saat ini hanya 14 persen dari kemasan plastik yang dikumpulkan untuk didaur ulang.

By Rohimat Nurbaya 23 Januari 2016 18:06
Limbah plastik (Pixabay)

Money.id - Laut di seluruh dunia diperkirakan akan dibanjiri plastik pada 2050, bahkan jumlahnya akan lebih banyak daripada ikan. World Economic Forum menilai, hal tersebut diakibatkan karena fungsionalitas dan biaya produksi plastik yang semakin murah.

Dikutip dari CNN Money, penggunaan plastik di seluruh dunia telah meningkat 20 kali lipat dalam 50 tahun terakhir, diperkirakan jumlahnya menjadi dua kali lipat lagi dalam 20 tahun ke depan.

Forum tersebut menilai, tingkat daur ulang plastik sangat buruk dibandingkan dengan materi lainnya. Selama ini 58 persen dari kertas dan hingga 90 persen dari besi dan baja telah didaur ulang.

Tapi berbeda dengan plastik, hampir sepertiga dari semua kemasan plastik lolos dari sistem penampungan dan pengolahan, dan berakhir di alam atau menyumbat infrastruktur. Saat ini hanya 14 persen dari kemasan plastik yang dikumpulkan untuk didaur ulang.

"Setelah siklus penggunaan pertama, 95 persen dari plastik yang nilainya US$80 miliar (Rp1.104 triliun) hingga US$120 miliar (Rp1.657 triliun) per tahun, hilang nilai ekonominya," kata WEF dalam laporannya.

Laporan ini didasarkan pada wawancara dengan lebih dari 180 ahli dan analisis lebih dari 200 laporan.

Mereka memperkirakan bahwa pada tahun 2050, jumlah plastik yang diproduksi secara global akan meningkat tiga kali menjadi 1.124 juta ton.

Pada saat itu, 'ekonomi plastik' akan menyumbang 15 persen anggaran karbon global di dunia, dibandingkan dengan hanya 1 persen saat ini.

Yang dimaksud dengan anggaran karbon adalah jumlah total karbon dioksida dunia yang terpompa ke atmosfer dan masih berpeluang menghentikan pemanasan global dalam jangka pendek sebesar 2 derajat.

Forum tersebut mengatakan satu-satunya cara untuk menghindari bencana adalah secara besar-besaran meningkatkan ekonomi plastik dan mempromosikan daur ulang plastik.

Beberapa yang bisa dilakukan adalah memberikan insentif bagi orang untuk mengumpulkan sampah plastik dan mendaur ulang plastik dan menggunakan kemasan plastik yang dapat didaur ulang.

Kemudian mendorong negara-negara untuk meningkatkan infrastruktur pengolahan sampah, dan menghindari sampah plastik bocor ke alam.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section