Namun harga ini belum bisa mengalahkan foto termahal yang dijual oleh Peter Lik seharga Rp90,2 miliar
By Nur Chandra Laksana 23 Januari 2016 07:07Money.id - Jika kita berbicara tentang sebuah barang seni, maka setiap orang memiliki selera yang berbeda.
Bahkan tak sedikit orang rela membeli sebuah lukisan, patung, atau barang seni lainnya yang terkadang memliki harga yang tidak masuk akal.
Contohnya, lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang dibuat pada abad ke-16 lalu terjual Rp10 triliun, masih dianggap wajar.
Namun bagaimana jika sebuah foto kentang terjual dengan harga US$1 juta atau sekitar Rp13,8 miliar?
Ya, Anda tidak salah membaca tulisan di atas. Seorang seniman yang bernama Kevin Abosch berhasil menjual foto sebuah kentang dengan harga yang luar biasa mahal.
Saat ditanya kenapa harus mengambil gambar sebuah kentang, dengan santai Abosch menjawab, “Karena saya suka kentang dengan apa adanya, sama seperti setiap orang di dunia ini berbeda tetapi dapat dengan mudah diidentifikasi sebagai spesies yang sama.”
“Saya sudah banyak mengambil gambar kentang. Namun, inilah yang sangat saya suka di antara foto lainnya,” kata Abosch.
Selain mengambil gambar kentang, seniman yang memiliki ciri khas dengan mengambil gambar dengan latar hitam ini sering mendapatkan panggilan dari petinggi di Silicon Valley untuk difoto oleh Abosch.
Selain itu, Johnny Depp juga pernah meminta Abosch untuk mengambil gambar dirinya, dan hasil foto tersebut sangatlah luar biasa.
Tetapi, harga jual foto ini masih belum bisa menandingi rekor penjualan foto termahal milik Peter Lik yang berhasil terjual dengan harga US$6.5 juta, atau sekitar Rp90,2 miliar.
Apakah Anda mau membeli foto kentang dengan harga tersebut? Mungkin tidak. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Coca Cola Vs Pepsi Cola, Pertandingan Raja Cola yang Tiada Habisnya
19 Januari 2016 13:49Siapa Bahrun Naim, Otak di Balik Teror Bom Sarinah
19 Januari 2016 12:11