1. HOME
    2. NEWS
KOPI

Kisah Kopi Mirna hingga Dugaan Asmara Sesama Jenis

Mirna meninggal usai minum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia.

By Rohimat Nurbaya 23 Januari 2016 14:31
Jessica sahabat almarhum Mirna (Merdeka.com)

Money.id - Misteri kematian Wayan Mirna Salihin (27) usai minum es kopi vietnam di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, menyisakan misteri mendalam.

Dugaan sementara pihak kepolisian, wanita akrab disapa Mirna tersebut dibunuh dengan cara menggunakan racun sianida.

Petugas Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menduga kopi yang dikonsumsi wanita berusia 27 tahun itu mengandung sianida sebanyak 15 gram.

"Hasilnya sudah dikirim ke Polda Metro Jaya," kata Kepala Puslabfor Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Alex Mandalika, Minggu 17 Januari 2016.

Selain cairan kopi yang dikonsumsi Mirna, polisi telah menyita berbagai barang bukti seperti biji kopi dan rekaman kamera tersembunyi (CCTV).

Selain itu organ tubuh vital korban juga diperiksa guna diteliti petugas Pusat Laboratorium Forensik Polri. Sisa sidik jari, bercak darah, juga diperiksa.

Sahabat diperiksa

Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menyebut, pihaknya masih butuh waktu untuk menentukan tersangka pembuhunah tersebut.

Salah satu yang diperiksa adalah sahabat korban bernama Jessica Kumala alias Jessica. Saat Mirna meninggal orang tersebut sedang minum kopi bersama di tempat korban menghembuskan nafas terakhir.

Memang banyak tudingan mengarah ke Jessica, terkait kasus kematian tak wajar Mirna. Kuasa hukum Jessica, Yudi Wibowo Sukinto menyebut kliennya depresi akibat berbagai pemberitaan yang menyudutkan kliennya pascakematian Mirna.

"Dia depresi karena pemberitaan di media seolah dia salah. Dia tidak berbuat salah," kata Yudi.

Dikutip dari Dream.co.id, Yudi angkat bicara soal tuduhan terhadap kliennya itu. Menurutnya, Jessica bukanlah orang yang menuangkan zat sianida ke dalam minuman Mirna.

Dia mengatakan, Jessica bersahabat dengan Mirna saat mereka masih menjadi mahasiswi di Billy Blue College di universitas Australia. Kata dia, sebenarnya saat sekolah di Australia mereka bersahabat empat orang. Selain Jessica dan Mirna ada dua lainnya. Mereka lulus pada 2008.

Saat semua teman pulang ke Indonesia, Jessica memilih menetap di Australia. Jessica kerja sebagai desainer grafis di Australia. Lama di Negeri Kangguru, Jessica pulang pada 5 Desember 2015. Dia pulang ke Tanah Air untuk mencari pekerjaan.

Sehari setelah pulang, empat sahabat itu berencana berkumpul kembali di kafe Olivier Grand Indonesia pada 6 Januari 2015. Tempat itu dipilih setelah mereka berunding melalui pesan singkat.

"Sebelumnya mereka sudah whatsap-an. Dua tempat yang menjadi pilihan," kata Yudi.

Mirna lalu memilih Mal Grand Indonesia (GI) sebagai tempat pertemuan. Jessica sampai lebih dulu dari tiga sahabatnya. Karena tidak tahu dia pun kemudian berkeliling GI terlebih dulu.

Jessica menawarkan dua kafe pada sahabatnya itu. Kemudian, Mirna yang menentukan mereka berkumpul di Kafe Olivier GI, dengan alasan Mirna sudah sering datang ke kafe Olivier.

Jessica kemudian mendatangi kafe yang dimaksud dan kemudian pelayan segera mengantarkan Jessica ke mejanya. Lalu Jessica memesan tiga minuman.

"Satu temannya engga bisa datang karena masih kerja," ungkap Yudi.

Jessica langsung membayar minuman dengan alasan ingin mentraktir sahabat lamanya itu. Jessica juga tidak tahu menahu tentang budaya di kafe itu jika pembayaran bisa dilakukan nanti.

"Jessica mengira kafe itu semacam restoran cepat saji," ujarnya.

Alasan lainnya, Jessica membayar pesanan itu karena selama ini ketika berkumpul, Mirna selalu mentraktir mereka. Maka ketika ada kesempatan, Jessica gunakan untuk membayar lebih dulu.

 

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section