Harvard menyatakan sudah saatnya bagi perguruan tinggi untuk mengubah proses penerimaan mahasiswa baru.
By Desy Afrianti 24 Januari 2016 16:31Money.id - Masuk ke perguruan tinggi favorit dan terkenal seperti Harvard University memang sulit. Namun Harvard baru-baru ini merilis laporan yang menguraikan bagaimana agar bisa masuk ke kampus terkenal di Amerika Serikat itu.
Dalam laporan tersebut, Harvard menyatakan sudah saatnya bagi perguruan tinggi untuk mengubah proses penerimaan mahasiswa baru.
Menurut Harvard, proses penerimaan mahasiswa baru harus dibuat lebih longgar, terbuka bagi semua ras dan golongan, dan mempromosikan kepedulian untuk kebaikan bersama. Gagasan ini didukung oleh 85 perguruan tinggi papan atas di AS.
Laporan itu mengatakan selama ini proses penerimaan mahasiswa baru memunculkan masalah sosial karena lebih fokus pada kesuksesan pribadi daripada kepentingan orang lain dan publik.
Karena itulah perguruan tinggi harus mengubah strategi dalam merekrut mahasiswa, menulis ulang pertanyaan untuk penerimaan mahasiswa baru, dan membuat tes standar opsional.
Berkomiten menambah pertanyaan untuk formulir penerimaan dengan meminta mahasiswa menjelaskan kontribusi yang telah dibuat untuk keluarga mereka, komunitas, atau kepentingan publik.
"Kami tidak ingin siswa yang melakukan hal-hal hanya karena mereka berpikir mereka harus agar bisa masuk ke perguruan tinggi bergengsi," kata Stuart Schmill, Dekan Penerimaan Mahasiswa Baru di Massachusetts Institute of Technology seperti dikutip dari cnn.com.
Laporan ini juga menguraikan bagaimana seorang mahasiswa dapat memenuhi syarat masuk ke perguruan tinggi favorit di AS.
Hindari membual
Jangan memaksakan diri dengan mengisi daftar kegiatan ekstrakurikuler lebih dari dua atau tiga.
Mampu mengatasi masalah masyarakat
Aktif dalam kegiatan sosial untuk membersihkan taman lokal atau mengatasi masalah bullying di sekolah.
Tidak rasial
Mengapresiasi keragaman dalam masyarakat dengan bekerja sama dengan mahasiswa yang berbeda ras dan pemahaman.
Suka membantu keluarga
Merawat adik atau mencari pekerjaan untuk membantu menambah penghasilan bagi keluarga harus dianggap lebih dari sekadar "menjalankan tugas" pelayanan, kata laporan itu.
Kampus tidak boleh membebani kuliah
Mahasiswa seharusnya tidak dihukum karena mengambil mata kuliah lebih sedikit daripada yang diprogramkan. Beberapa orang merasa mudah dan lebih cepat selesai dengan mengambil satu atau dua mata kuliah.
Ingat, Harvard bukanlah satu-satunya tempat kuliah 'terbaik'
Pilih sebuah perguruan tinggi karena merasa cocok, bukan karena status elite yang disandang.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Disebut Hoax di Sosial Media, Ini Jawaban Tawan 'Iron Man' Bali
23 Januari 2016 11:05