1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Polisi Tolak Berikan Rekaman CCTV ke Pihak Jessica

Polisi ternyata punya alasan tersendiri mengapa tak mau memberikan rekaman CCTV yang merekam detik-detik terakhir jelang kematian Mirna.

By Dwifantya Aquina 9 Februari 2016 16:07
Jessica Kumala Wongso usai diperiksa penyidik Polda Metro Jaya (Merdeka.com)

Money.id - Penyidik Polda Metro Jaya menegaskan pihaknya tidak akan memberikan rekaman CCTV Kafe Olivier pada pihak Jessica Kumala Wongso, tersangka kasus dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Alasannya, rekaman CCTV tersebut akan dibeberkan di pengadilan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Muhammad Iqbal mengatakan, rekaman CCTV tersebut nantinya akan dibongkar saat di persidangan sebagai salah satu senjata dan strategi penyidik. Sehingga, penyidik tidak dapat menunjukkan CCTV tersebut saat ini.

Selain kitu, polisi juga enggan menciptakan spekulasi di kalangan pengamat dan khalayak. Menurut Iqbal, jika sudah muncul di media pasti akan menggiring opini dari berbagai kalangan.

"Semua alat bukti tidak wajib diberikan (kepada tersangka) termasuk kepada media sebagai jendela masyarakat. Nanti akan menggiring opini (jika CCTV ditunjukkan)," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa 9 Februari 1987.

Perihal penyerahan berkas pada Jaksa Penuntut Umum (JPU), Iqbal kembali menyampaikan saat ini polisi masih terus melengkapi dan memperkuat bukti yang sudah dikumpulkan.

"Kami masih memfokuskan untuk menguatkan alat bukti dan meyakinkan Jaksa," ujarnya.

Ia menambahkan, polisi masih memiliki banyak waktu untuk menguak kasus kopi sianida ini. Sehingga polisi tidak perlu tergesah-gesa, yang penting setiap harinya bukti semakin kuat.

"Tidak ada bukti yang kurang, kami terus menguatkan bukti yang ada, kami masih punya banyak waktu," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi telah mengantongi beberapa bukti terkait kasus kematian tak wajar Wayan Mirna Salihin (27) yang tewas setelah minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta. Salah satunya bukti CCTV yang merekam gerak gerik tersangka Jessica sebelum Mirna dan Hani datang ke lokasi kejadian.

Dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan stasiun televisi tvOne pada Selasa malam, 2 Februari 2016, Edhi Darmawan Salihin, ayahanda Mirna, membeberkan detik-detik tersangka Mirna menaruh diduga racun sianida ke dalam es kopi Vietnam yang diminum Mirna.

Menurut Darmawan, rekaman CCTV itu didapatnya langsung dari pihak Kafe Olivier. Ia memintanya sendiri sesaat setelah putrinya meninggal di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari lalu.

Awal rekaman CCTV, kata Darmawan, menunjukkan bahwa Jessica dengan tenangnya masuk ke dalam kafe. Setelah ditunjukkan kursi kosong oleh sang manajer kafe, Jessica rupanya lebih memilih tempat paling pojok.

"Dia bawa barang (paper bag) ditaruh di atas meja. Lalu dia jalan ke arah kasir, dia bayar. Ini gesture (kelihatan). Lalu dia balik ke bagian pemesanan. Dia balik (ke meja), dia jalan, berhenti dulu bawa tas dia lihat (ke atas) jalan lagi dia lihat-lihat lagi, lalu dia muter, saya contohin. Itu dia muter untuk lihat CCTV," kata Darmawan sambil mencontohkan gerak gerik Jessica yang dilihatnya melalui rekaman CCTV.

Darmawan mengungkapkan, setelah Jessica duduk di meja pojok, posisi paper bag masih berantakan di atas meja. Lalu tak lama kemudian datang kopi Vietnam pesanan Mirna. Setelah kopi datang, Jessica masih tampak melihat sekitarnya, seakan-akan mencari sesuatu.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section