Money.id - Aparat Kepolisian dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu 7 Februari 2016. Di lokasi, hadir juga keluarga tersangka Jessica Kumala Wongso.

Rekonstruksi tersebut dilakukan karena tersangka Jessica dinilai kerap memberikan keterangan berubah-ubah dan berbohong. Sebelumnya ada psikolog yang menyebut Jessica berbohong, terlihat dari intensitas kedipan di matanya.

Hal itu kemudian dijawab langsung oleh pihak keluarga Jessica. "Mata kedap-kedip Jessica itu keturunan, dia punya kelainan. Hanya keluarga yang tahu hal tersebut," ucap Jono, sepupu Jessica kepada Money.id saat ditemui di lokasi rekonstruksi.

Jono mengaku, dia mengenal Jessica sebagai anak baik dan penurut. Jono dan Jessica umurnya tidak beda jauh, bahkan sejak kecil sering bermain bersama.

"Jessica saya kenal sangat polos, untuk pergaulan di Australia saya tidak tahu, tapi setahu saya, dia tidak berubah kok," ucap dia.

Jono mengaku, terakhir bertemu Jessica pada 23 Desember 2015 di Mangga Dua Mall, Jakarta Utara. Sepulangnya dari Australia, Jessica diantar oleh ayahnya ke sebuah salon di mall itu, secara kebetulan bertemu dengan Jono.

"Tidak ada pikiran dari saya atau keluarga Jessica mencelakai Mirna, saya juga memantau gambar gambar video ataupun foto, tidak ada ciri-ciri Jessica yang menaruh sianida," imbuhnya.

Jono menambahkan, Jessica juga sempat meminta untuk dicarikan pekerjaan sepulang dari Australia itu. Kata dia, secara kepribadian sepupunya itu baik di mata keluarga. "Ini mah ketiban sial saja si Jessica," ujar Jono. (ita)

Baca juga:

Ayah Mirna Ungkap Kebohongan Jessica

CCTV Jadi Bukti Kuat Jessica Racuni Kopi Mirna?