1. HOME
  2. NEWS
IMLEK

Klenteng Legendaris 'Sam Poo Kong' Diserbu 40 Ribu Pengunjung

Menurut sejumlah literatur, Klenteng Sam Poo Kong dibangun oleh Laksamana Ceng Ho.

By Adhi 8 Februari 2016 15:26
Klenteng Sam Poo Kong (Wikipedia)

Money.id - Hari ini, Senin 8 Februari 2016, seluruh warga keturunan Tionghoa merayakan Tahun Baru China atau yang lebih dikenal dengan sebutan Imlek.

Kegiatan utama yang dilakukan saat Imlek adalah mengunjungi Klenteng untuk berdoa. Berbagai pengharapan dihaturkan di momen yang berbahagia ini oleh semua yang merayakannya.

Salah satu Klenteng paling legendaris di Indonesia adalah 'Sam Poo Kong' yang berada di Jalan Gedung Batu, Simongan 129, Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya sebelah barat daya pusat kota.

Menurut laporan yang dikutip dari laman Merdeka.com, Klenteng tertua di tanah air ramai dikunjungi para pengunjung, baik warga keturunan Tionghoa yang merayakan maupun wisatawan. Tercatat ada sekitar lebih dari 40.000 pengunjung yang memadatinya hingga jelang sore hari. Jumlah ini naik pesat dibanding tahun lalu yang 'hanya' mencapai 10.000 orang.

Menurut sejumlah literatur, Klenteng Sam Poo Kong adalah Klenteng yang dibangun oleh Laksamana Ceng Ho.

Saat Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaranan melewati Laut Jawa, dalam perjalanan banyak awaknya jatuh sakit, sehingga memutuskan untuk mendarat. Dia pun memerintahkan anak buahnya untuk merapat ke pantai utara Semarang untuk berlindung di sebuah gua dan mendirikan sebuah bangunan di tepi pantai. Dan kini, bangunan itu dinamakan Klenteng Sam Poo Kong.

Meski zaman dulu Klenteng itu didirikan di dekat pantai, namun sekarang bangunannya terletak di tengah kota Semarang. Penyebabnya karena mengalami proses pendangkalan yang diakibatkan proses sedimentasi sehingga lambat-laun daratan semakin bertambah luas kearah utara.

Bangunan inti Klenteng Sam Poo Kong adalah Goa Batu yang dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya ketika mengunjungi Pulau Jawa sekitar 1400-an.

Selain bangunan inti goa batu tersebut, yang dindingnya dihiasi relief tentang perjalanan Cheng Ho dari daratan China sampa ke Jawa, di area ini juga terdapat satu kelenteng besar dan dua tempat sembahyang yang lebih kecil.

Goa Aslinya tertutup longsor pada 1700-an, kemudian dibangun kembali oleh penduduk setempat sebagai penghormatan kepada Cheng Ho.

Klenteng ini sempat direnovasi besar-besaran pada 2002 dan selesai 2005. Biaya renovasi menghabiskan Rp20 miliar.

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section