Money.id - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, Amerika Serikat mengurangi sejumlah aktivitas di gedung kedutaan. Salah satunya adalah meniadakan pelaksanaan Salat Jumat.

Keputusan ini disampaikan KBRI dalam surat yang dikeluarkan pada Jumat 20 November 2015. Kebijakan ini diambil sebagai langkah meningkatkan keamanan di dalam gedung.

Ada tiga keputusan yang dikeluarkan KBRI. Pertama, mengurangi semua aktivitas non-resmi yang melibatkan banyak orang di KBRI. Kedua, KBRI akan meniadakan pagelaran seni, pelajaran gamelan, dan bahasa Indonesia untuk sementara.

Keputusan ketiga, "Kedutaan tidak akan lagi menyelenggarakan salat Jumat bagi seluruh jemaah, saudara-saudari Muslim di Kedutaan. Hari ini adalah hari terakhir Kedutaan mengadakan dan membuka akses bagi saudara-saudari Muslim untuk shalat Jumat," tulis pengumuman KBRI.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menyatakan penghentian sejumlah aktivitas ini diambil setelah adanya audit keamanan dari pemerintah Amerika Serikat. Terutama paska aksi teror di sejumlah tempat.

"Ada potensi serangan kepada kedutaan serta gedung bersejarah dan gedung penting di Washington," kata Arrmanatha seperti dikutip dari Dream.

"Apalagi Gedung KBRI itu gedung bersejarah, jadi disarankan mengurangi kegiatan yang tidak merupakan kegiatan kedinasan langsung. Ini untuk menghindari atau mengurangi ancaman yang ada," imbuhnya.

Mengenai pelaksanaan Salat Jumat, Arrmanatha menyatakan akan tetap digelar di masjid kedutaan.

"Kami sarankan dilaksanakan di Masjid Indonesia. Dulu awal mula Salat Jumat di kedutaan itu karena kita belum punya masjid. Sekarang kita sudah punya Masjid Indonesia. Jadi kami sarankan dilaksanakan di sana, untuk memakmurkan masjid," jelasnya.

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE