1. HOME
  2. NEWS
GEMPA

BNPB Catat Ada Tsunami, Ini Penyebab Gempa Besar di Mentawai

Gempa susulan sempat terjadi pada pukul 23:08:37 WIB. Gempa tercatat berkekuatan 5,2 skala Richter.

By Arry Anggadha 3 Maret 2016 06:18
Ilustrasi Gempa

Money.id - Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter (sebelumnya disebut 8,3 skala Richter) mengguncang wilayah Kepulauan Mentawai, Rabu 2 Maret 2016. Riakan tsunami kecil sempat terjadi di dua wilayah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa yang terjadi pada pukul 19.49.47 WIB itu berpusat di 4,92 derajat lintang selatan dan 94,39 derajat bujur timur dengan kedalaman hiposenter 16 kilometer, tepatnya di Samudera Hindia pada jarak 636 kilometer arah baratdaya Mentawai.

Guncangan gempa bumi dirasakan di Kepulauan Mentawai dan Kota Padang hanya mencapai skala intensitas II-III MMI. Akibat gempa ini, peringatan tsunami sempat dibunyikan.

Gempa susulan sempat terjadi pada pukul 23:08:37 WIB. Gempa tercatat berkekuatan 5,2 skala Richter. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan rumah sebagai dampak dari peristiwa gempa bumi.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar mendatar. Posisi episenter menunjukkan, pusat gempa terletak di bagian utara dari zona Cekungan Wharton yang memang banyak terdapat segmen spreading ridge.

"Cekungan Wharton memiliki kaitan dengan pergerakan dasar Samudra Hindia dan zona-zona patahan di sekitarnya. Lokasi ini berada di antara Kepulauan Mentawai dan zona Ninetyeast Ridge," kata Daryono.

Daryono menjelaskan, Ninetyeast Ridge merupakan punggungan dasar laut yang berada di Samudera Hindia. Punggungan ini memiliki panjang sekitar 5 ribu kilometer dari Teluk Benggala ke selatan hingga sebelah barat Benua Australia.

Punggungan ini diduga terbentuk oleh proses geologis jejak pergerakan benua mikro India dari selatan ke utara sejak 71 juta tahun lalu.

"Hasil analisis mekanisme sumber gempabumi yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa nilai parameter sesar akibat gempabumi memiliki nilai strike 5 derajat dan dip 84 derajat. Ini berarti bahwa gempabumi yang terjadi dibangkitkan oleh sebuah aktivitas sesar mendatar dengan arah jurus sesar yang berarah utara-selatan," jelasnya.

"Patut disyukuri bahwa peristiwa gempa bumi kuat ini dibangkitkan oleh sesar dengan arah pergerakan mendatar, sehingga tidak memicu terjadinya tsunami," imbuhnya.

Meski demikian, riak gelombang tsunami kecil sempat terjadi di beberapa wilayah. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mencatat ada 2 wilayah yang terkena tsunami.  

"Tsunami terdeteksi di Pulau Cocos setinggi 10 cm pada pukul 21.15 WIB dan di Padang setinggi 5 cm pada pukul 21.40 WIB," jelasnya.

Meski demikian, BMKG secara resmi mengakhiri peringatan dini tsunami tepat pada pukul 22.32.42 WIB. Masyarakat yang berada di pesisir pantai yang sempat melakukan evakuasi diimbau untuk kembali ke rumah-masing.

"Untuk itu masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu. Pastikan bahwa informasi terkait gempa bumi dan tsunami bersumber dari BMKG," kata Daryono.

(aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section