1. HOME
  2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Strategi Yasa Hadapi Gempuran Toko Online Raksasa di Indonesia

Yasa mengaku merasa terbantu dengan adanya online shop besar seperli Lazada dan Zalora.

By Rohimat Nurbaya 12 Februari 2016 07:34
Yasa Paramita Singgih Founder Men's Republic (Money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Yasa Paramita Singgih (21) merupakan founder sekaligus owner dari online shop Men's Republic. Meski usianya masih belia, penghasilannya mencapai Rp150 juta per bulan.

Uang tersebut digunakan Yasa untuk biaya hidup, sekolah serta berinvestasi sebuah rumah di kawasan Tangerang, Banten. Kekayaan itu memang pantas dia dapatkan di usianya yang masih belia, pasalnya Yasa sudah mulai bisnis sejak 15 tahun.

"Saya bisnis ini karena terlanjur nyemplung saja, dulu belajar bisnis karena terdesak keadaan. Sebenarnya keluarga saya karyawan semua," kata Yasa saat berbincang dengan Money.id di kediamannya, Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Saat ini bisnis dijalankan Yasa adalah online Shop Men's Republic, barang dijual semuanya kebutuhan pria, seperti sepatu, sandal, tas, kaus, jaket, dan jas.

Meski Yasa sudah memulai bisnis sejak usia 15 tahun, namun Men's Republic baru berjalan dua tahun, tepatnya saat umur Yasa 19 tahun atau sekitar 2013.

Meski usianya masih belia, namun Yasa memiliki keberania besar, dia tak gentar bersaing dengan raksasa online shop di Indonesia seperti Lazada dan Zalora.

"10 tahun lagi, Indonesia ini akan jadi the next China, industrinya akan besar, siapa tahu nanti akan ada Alibaba-nya Indonesi atau Jack Ma-nya Indonesia," tutur Yasa.

Jack Ma merupakan miliuner pendiri online shop Alibaba, berdasarkan data Forbes 2015 orang tersebut memiliki kekayaan US$22,7 atau setara Rp305 triliun. Yasa yakin dalam jangka waktu 10 tahun lagi di Indonesia akan ada orang seperti Jack Ma yang bisa membangun online shop besar.

"Bisni di bidang sandang, pangan, papan itu tidak akan ada habisnya, bisnis terkait kebutuhan manusia itu tidak akan habis," tuturnya.

Strategi

Yasa menuturkan, justru dengan adanya online shop besar di Indonesia malah membantu meyakinkan konsumen bahwa berbelanja online itu lebih aman dan lebih mudah.

"Mereka banyak mengiklan di televisi, itu justru saya senang," terangnya.

Memang, menurut dia adanya online shop yang besar ada sisi negatif dan positifnya. Dampak positinya, masyarakat Indonesia menjadi lebih teredukasi, sedangkan sisi negatifnya pasar akan tersedot ke online shop besar.

"Tapi saat ini hal tersebut belum terasa, karena saya masih punya pasar sendiri," ucap dia.

Menghadapi gempuran tesebut Yasa pun tidak tinggal diam, dia sudah menyiapkan berbagai strategi, misalnya terus meningkatkan trafik di media sosial dan website Men's Republic.

"Saya setiap bulan membazetkan untuk Facebok adds, Instangram adds untuk promosi berbayar, serta beriklan di Google," terangnya.

Dia mengaku, bazet dianggarkan setiap bulannya untuk belanja iklan tersebut bisa mencapai 5 persen hingga 10 persen dari profit setiap bulannya. Merurut dia dengan usaha tersebut bisa terus membuat usahanya bertahan dalam gempuran bisnis online.

"Tapi yang pasti, paling utama adalah produknya itu sendiri, saya harus selalu menjual produk yang terbaik," jelas dia.


Baca Juga

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section