1. HOME
  2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Pemuda Ini Hasilkan Miliaran Rupiah dari Video Game

Krupnyk juga kini ditawari sebuah pekerjaannya dari keahliannya bermain video game.

By Rohimat Nurbaya 10 Februari 2016 07:25
Ilustrasi turnamen video games

Money.id - Seperti kebanyakan remaja kelahiran 1990 lainnya, Aleksey Krupnyk menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk main game di komputer.

Namun pemain game asal Ukraina ini berbeda, karena akhirnya mendapatkan nafkah hidup dari menembaki para penjahat di dunia maya. Pada 2003, ketika menginjak usia 23 tahun, dia memenangkan turnamen olahraga elektronik besar pertamanya.

Saat itu dia mendapatkan sebuah laptop, yang kemudian dijualnya dengan harga US$1.430 atau setara Rp19 juta. Jumlah tersebut sangat besar dalam mata uang hryvnia Ukraina saat itu.

"Itu jumlah yang gila, Saya bisa beli mobil," kata Krupnyk seperti dikutip dari BBC.

(Aleksey Krupnyk/escene.de)

Krupnyk juga pernah mengantongi US$33.500 atau setara Rp464 juta dari hasil bermain game, kemudian dari kemenangan di berbagai turnamen, bisa mengumpulkan sekitar US$2.000 atau setara Rp27 juta per sebulan.

Saat popularitas eSports atau olahraga elektronik meningkat, hadiah dan uang sponsor yang didapat pun meningkat. Selain itu para gamers mendapatkan peluang kerja.

Menurut E-Sports Earnings, ada empat orang pemain mendapatkan lebih dari US$1,73 juta atau setara Rp24 miliar pada 2015. Sementara yang lainnya rata-rata mempunyai penghasilan lebih dari US$100 ribu atau setara Rp1,3 miliar.

Walaupun eSports masih belum menjadi olahraga tenar seperti bola basket atau sepak bola, tapi kedepannya diperkirakan akan terus meningkat. 

(Aleksey Krupnyk/escene.de)

Sebuah perusahaan berbasis di New York bernama SuperData Research mengatakan pasar eSports global akan tumbuh dari US$748 juta atau setara Rp10 triliun.

Dari angka tersebut diperkirakan jumlahnya meningkat menjadi US$1,9 miliar atau setara Rp263 triliun pada akhir 2018.

Joost van Dreunen, Ketua Eksekutif di SuperData. Pada 2015 sekitar 188 juta orang menonton permainan video diputar lewat internet dan di TV, atau meningkat dari 71,5 juta penonton di tahun 2013.

Pasar ini melambung pesat karena adanya beberapa alasan, antara lain lebih banyak orang yang memainkan permainan video dibanding sebelumnya. Salah satu buktinya adalah penjualan permainan video di seluruh dunia mencapai US$114 miliar pada 2015.

Kemudian para gamers dapat bertanding melawan orang lain di Internet, sementara para pengikla yang sangat ingin menargetkan mereka yang berusia sekitar 18 sampai 35 tahun mulai mengadakan berbagai kompetisi.

Jadi profesional

Direktur pengelola Turtle Entertainment, Ralf Reichert mengatakan, ada ratusan pemain game menganggap diri mereka pemain profesional dan jumlah ini akan terus tumbuh.

Seperti halnya dalam olahraga lain, hanya sebagian kecil pemain yang membawa uang banyak, misanyal 300 dari 500 pemain yang namanya didaftarkan di situs web E-Sports Earnings hanya membawa pulang kurang dari US$50 ribu atau setara Rp692 juta.

Namun saat industri tersbut semakin kuat akan ada lebih banyak pula peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar, kata Reichert.

"Beranjak dari main di kamar tidur sampai mencapai kesuksesan di turnamen membutuhkan latihan berjam-jam, keterampilan tinggi dan jari jemari yang cepat," kata van Dreunen.

Orang biasa umumnya menyelesaikan 100 tindakan per menit dalam sebuah permainan, tetapi para profesional bisa mencapai rata-rata 350 sampai 500 tindakan.

Untuk memenangkan permainan seperti League of Legends, StarCraft II, dan Dota 2, yang sebagian besar merupakan permainan aksi petualangan dengan multi pemai membutuhkan pemikiran secara cepat dan strategi yang dipertimbangkan dengan baik.

Tidak terlalu berbeda dengan catur memang, tetapi dibutuhkan kecepatan jauh lebih tinggi.

"Ini seperti jika hoki es dan catur punya bayi. Ini permainan yang cepat, tidak bisa santai-santai, dan juga harus memikirkan gambaran besarnya jika Anda melihat lawan melakukan sesuatu, maka Anda harus memberi tanggapan," van Dreunen.

Level tinggi

Mencapai jenjang lebih tinggi menjadi seorang gamers hanya ada satu jalan yaitu menang, menang, menang dan menang lagi. Di Ukraina, Krupnyk tadinya tidak memiliki komputer di rumah, jadi dia bergabung dengan grup komputer di kampung halamannya.

Saat dia makin pandai bermain StarCraft Broodwar, pendahulu StarCraft II dia mulai mengalahkan anggota grup lainnya.
Lalu dia diundang untuk melawan para anggota klub lain dan ia juga mengalahkan mereka.

Lalu dia mulai bertanding secara online melawan pemain di Korea Selatan, yang dipandang sebagai tempat lahirnya eSports, namun dia menang juga. Untuk mencapai peringkat sangat atas, perlu memiliki tim solid dan tangguh, mirip dengan olahraga lainnya.

Para manajer dan pencari bakat biasanya mencari para pemain top untuk menandatangani kontrak dan mereka kemudian menerbangkan para pemain ke turnamen-turnamen paling besar.

Krupnyk menandatangani kontrak pertamanya pada 2004 dan saat itu ia hanya mendapatkan US$100 atau setara Rp1,3 juta per bulan. Tapi setelah bergabung dengan tim lainnya, dia bisa mendapat US$24,000 atau setara Rp332 juta per tahun, belum termasuk hasil dari kemenangan di turnamen.

Daya tarik eSports ini karena merupakan industri global sehingga orang di mana pun bisa ikut serta. Akan tetapi, Korea Selatan saat ini masih merupakan sarang untuk permainan video, walau di Amerika Serikat, Eropa serta Asia cabang ini berkembang dengan cepat, kata van Dreunen.

Dia menunjukkan bahwa investasi eSports mencapai US$321 juta atau setara Rp4 triliun di Asia pada 2015, atau sekitar US$100 juta lebih besar dibanding di Amerika Utara.

Pekerjaan lain

Namun Krupnyk sadar meski penghasilan besar, menjadi pemain game profesional bukan karier bisa berlangsung lama.  Kepopuleran permainan video game perubahannya sangat cepat dan apabila hal itu terjadi, pendapatan pasti langsung ambruk secara dramatis.

Menurut dia, waktu bermain berjam-jam juga tidak kondusif untuk memiliki keluarga yang tidak terlalu banyak ikut pertandingan lagi sejak mempunyai anak. Untunglah, dia ada pekerjaan lain yang berkaitan dengan dunia game.

Krupnyk kini bekerja untuk Twitch.TV, sebuah komunitas internet untuk para pemain game, sebagai manajer kemitraan. Perusahaan Reichert, mempekerjakan 400 orang di seluruh dunia dan saat ini memiliki lowongan sekitar 40 pekerjaan.  Meskipun untuk ikut kompetisi memang ada batasan waktu, mereka yang sudah masuk ke dunia game tidak pernah benar-benar berhenti.

"Begitu Anda menjadi pemain profesional, Anda tetap menjadi pemain profesional seumur hidup," kata Krupnyk.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section