1. HOME
    2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Kisah Elihu, Susah Payah Bangun Bisnis Cuci Mobil Tanpa Air

Sebelum membuka Valo Car Care, Elihu sempat berjualan gadget dan bangkrut, tapi akhirnya dia mampu bangkit.

By Rohimat Nurbaya 27 Januari 2016 10:17
Founder Valo Car Care, Elihu Nugroho (Money.id/Rohimat Nurbaya)

Money.id - Elihu Nugroho (40) mengaku lebih tertarik bisnis daripada jadi karyawan. Bagi dia bisnis merupakan sebuah passion yang tidak akan pernah bosan untuk digeluti.

Berbagai bisnis telah dia jalani, mulai dari berjualan gadet, bisnis tambang hingga sekarang menggeluti bisnis cuci mobil tanpa air. Dia mengklaim jadi pelopor di bidang sedang digelutinya saat ini.

"Saya meracik bahan-bahan kimia, hingga menghasilkan produk pencuci mobil tanpa perlu menggunakan air," kata Elihu saat berbincang dengan Money.id.

Bisnis cuci mobil tanpa air milik Elihu itu diberi nama Valo Car Care. Usaha tersebut dijalankan secara waralaba atau franchise, kini outelnya sudah ada 34 di seluruh Indonesia.

Sebelum membuka Valo Car Care, Elihu menjalani bisnis salon mobil konvensional, usaha itu dijalankan setelah mengalami kerugian besar akibat gempa hebat di Padang, Sumatera Barat pada 2009.

Akibat peristiwa tersebut, toko ponsel milik pria asal Malang, Jawa Tengah itu hancur. Dia mengaku semua modalnya habis, namun tetap tidak putus asa.

"Modal saya minus, tidak punya uang sama sekali akhirnya memutuskan kerja jadi trader di BEI (Bursa Efek Indonesia)," ucap dia.

Namun, meski memiliki titel sebagai karyawan bursa tidak membuatnya puas, pekerjaan itu hanya dijalaninya selama enam bulan saja. Alasan utamanya adalah tidak betah.

"Saya punya sedikit modal terus bikin usaha salon mobil saja," tuturnya.

Meski usaha tersebut tidak menghasilkan uang banyak tapi ada kepuasan sendiri dalam hatinya. Pengusaha lulusaan sebuah universitas swasta di Solo, Jawa Tengah itu secara perlahan tapi pasti menjalankan salon mobil.

Tidak punya outlet atau pun tempat besar untuk mencuci mobil, Elihu dan beberapa pekerjanya datang dari rumah ke rumah untuk jadi tukang cuci mobil.

"Paling penting saya punya penghasilan yang halal," tegasnya.

Belajar kimia

Disamping menjalkan bisnis salon mobil, Elihu sempat mengelola tambang emas milik mertuanyadi sana dia belajar mengenal bahan-bahan kimia untuk campuran emas dan mengolah emas.

Kemudian, dia juga kenal dengan beberapa ahli yang memberikan pengetahuan tentang bahan-bahan kimia. Usaha tambang emas itu dia jalankan selama beberapa tahun, namun akhirnya ditutup karena dirasa tidak menguntungkan.

"Saya nyerah di bisnis tambang, terus saya fokus ke salon mobil saja," ujar dia.

Berbekal pengetahuan meracik bahan kimia saat mengelola tambang emas, Elihu terinspirasi membuat cairan kimian untuk memperlancar bisnis salon monbilnya.

"Saat itu salon mobil yang saya jalankan masih konvensional," terangnya.

Dalam hati Elihu bergejolak ingin membuat sebuah inovasi di dunia cuci mobil. Akhirnya dia mengikuti beberapa pelatihan tentang bahan-bahan kimia. Lalu tercetus ide membuat produk pembersih mobil tanpa air.

Ide membangun bisnis cuci mobil tanpa air itu seiring dengan cita-citanya membuat sebuah usaha ramah lingkungan. Kata dia, saat ini sudah banyak orang peduli soal menanam pohon dan bahaya pencemaran udara.

Namun menurtnya masih sedikit orang yang peduli terhadap ketersediaan air bersih, sedangkan usaha sedang dijalankan butuh banyak air bersih.

"Mencuci mobil itu butuh sekitar 200 sampai 300 liter air bersih," kata dia.

Dari keinginan itulah Elihu terus meracik bahan-bahan kimia untuk menciptakan produk pencuci mobil yang bisa menghemat air bersih.

Prosesnya sangat panjang, dia butuh waktu dua tahun membuat cairan khusus Valo Car Care. Tepatnya sejak 2012 hingga 2014. Kemudian pada awal 2015 Elihu menggandeng beberapa rekannya untuk membicarakan bisnis cuci mobil water less.

"Akhirnya setelah ketemu formulanya saya bicara dengan beberapa rekan untuk membuat bisnis ini," ucap dia.

Selama masa dua tahun meracik formula Valo Car Care, Elihu menjadikan mobilnya sebagai bahan percobaan. Usahanya tidak langsung berhasil, dia beberapa kali mengalami keagalan, namun tidak pernah patah semangat dan terus berusaha.

"Mobil saya dan teman-teman jadi bahan percobaan, untung catnya tidak sampai rusak parah," kenangnya.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section