1. HOME
  2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Mengenang Sony Sugema, Pendiri Bimbel Ternama di Indonesia

Sony Sugema mendirikan bimbingan belajar dengan hanya modal Rp1,5 juta.

By Rohimat Nurbaya 1 Februari 2016 18:05
Sony Sugema (Youtube)

Money.id - Sony Sugema, pendiri Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Sonny Sugema College (SSC) meninggal dunia. Almarhum menghembuskan napas terakhir pada Minggu 31 Januari 2016 di Rumah Sakit Sentosa, Bandung, Jawa Barat.

Sonny sempat dirawat di rumah sakit itu beberapa waktu karena menderita penyakit jantung. Namun, dia tidak bertahan dengan sakit yang mendera hingga akhirnya meninggalkan orang-orang dicintainya.

Pria kelahiran Bandung 7 Februari 1965 tersebut, sudah memulai karier di bidang pendidikan sejak duduk di kelas 2 SMA. Sulung dari lima bersaudara itu harus meniti kerasnya hidup sejak ditinggal ayahnya.

Dalam perjuangannya mengumpulkan pundi-pundi rupiah, Sony berwirausaha mendirikan bimbingan belajar. Saat duduk di bangku SMU itu dia mendapatkan ide untuk membuka les bagi teman-temannya, tarifnya hanya Rp5.000.

Meski saat itu Sony baru duduk di bangku kelas 2 SMA, namun banyak teman-temannya yang tertarik dengan metode pembelajaran Sony.

Selepas lulus SMA, dia mengikuti tes penerimaan mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB). Berkat ketekunan dan kepandaiannya di bidang pendidikan dia berhasil masuk ke jurusan Teknik Sipil di universitas nomor wahid di Kota Kembang itu.

Staf pengajar

Setelah memutuskan untuk menikah, beban ekonomi Sony tambah berat. Dia akhirnya  memilih jadi staf pengajar di SMA Angkasa, Bandung. Berkat kepandaiannya dalam bidang eksak, Sony dipercaya mengajar, matematika, fisika, dan kimia.

Tak hanya aktif menjadi staf pengajar di sekolah dan lembaga bimbingan belajar, Sony juga pernah menulis beberapa buku tentang soal-soal ujian masuk perguruan tinggi negeri.

Hasil royalti dari penjualan buku-buku tersebut selain digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sebagian lagi dikumpulkan dan dijadikan modal membuka bimbingan belajar.

Tidak mudah bagi Sony memulai sebuah usaha, pahit getir dilalui dengan penuh ketekunan dan lapang dada.

Buka SSC

Pada akhir 1990, Sony berani membuka bimbingan belajar dengan modal hanya Rp1,5 juta. Uang tersebut digunakan untuk menggaji beberapa guru, karyawan dan menyewa sebuah ruangan untuk kelas. Tempat itu lalu diberi nama Sony Sugema College.

Saat baru berdiri, SSC hanya memiliki 140 orang siswa yang belajar untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.

Namun rupanya SSC berkembang secara pesat hingga Sony merasa kewalahan bila harus mengajar sendirian. Dia memutuskan menambah guru, kemudian mengajak teman-temannya yang berasal dari Universitas Diponegoro, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP), dan Universitas Padjadjaran untuk terlibat menjadi staf pengajar di SSC.

Berselang satu tahun, SSC berhasil membuka cabang baru di Jakarta, kemudian diikuti dengan pembukaan cabang-cabang lainnya di wilayah Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang dan Medan.

Hingga saat ini SSC sudah ada 40 cabang di seluruh Indonesia, termasuk paling jauh, yakni Aceh dan Denpasar.

Selamat Jalan Sony Sugema...

Baca Juga

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section