1. HOME
  2. INSPIRATORY
INSPIRATORY BISNIS

Pisang Goreng Pasir Berawal dari Iseng

Dalam kurun waktu satu setengah tahun, Wildan sudah memiliki 15-17 gerai di seluruh Jakarta Selatan dan Tangerang.

By Dian Rosalina 25 November 2015 11:04
Pisangku Pisang Goreng Pasir (sendokgarpu.com)

Money.id - Pisang goreng merupakan makanan khas Indonesia. Bila sedang santai bersama keluarga atau berkumpul dengan teman-teman, camilan yang satu ini wajib ada di atas meja.

Banyak pengusaha kuliner yang mengembangkan pisang goreng untuk menjadi pilihan usaha mereka. Salah satunya Wildan Tanto. Ia merupakan Founder dari PisangKu Pisang Pasir.

Bisnis tersebut ia rintis dari tahun 2006, ketika pisang goreng pontianak sedang tren di kalangan pecinta kuliner. Berawal dari keisengan Wildan yang hobi memasak dan ikut mencoba mengkreasikan pisang goreng. Diapun lantas menjajakan masakan tersebut kepada teman-teman dan keluarga.

"Mereka bilang enak. Itulah yang membuat saya memberanikan diri untuk menyewa sebuah tempat untuk berjualan," kata Wildan yang ditemui Money.id, Rabu 25 November 2015.

Ia membuka gerai pertamanya di daerah Bintaro, tepatnya di jalan Veteran. Hanya bermodalkan Rp75 juta, Wildan menyewa sebuah toko dengan biaya sewa selama dua tahun dan membeli peralatan untuk memasak, serta bahan baku.

Alasan Wildan memilih bisnis tersebut karena ia percaya bahwa resepnya berbeda dengan resep pisang pontianak yang menjadi saingannya saat itu buka di daerah Bintaro. "Resep saya lebih greget," katanya.

Seiring berjalannya waktu, konsumen pisang milik Wildan semakin banyak. Dari sebuah gerai kecil di Bintaro, pisang goreng miliknya merambah ke beberapa cabang, salah satunya di Cibubur.

"Hari ke hari media cetak dan elektronik banyak yang meliput, karena kreasi saya cukup unik katanya. Sejak saat itu, saya kebanjiran pesanan dan makin banyak pembeli yang datang untuk membeli pisang pasir milik saya. Saya pun sering kehabisan stok pisang," cerita Wildan.

Dalam kurun waktu satu setengah tahun, Wildan sudah memiliki 15-17 gerai di seluruh Jakarta Selatan dan Tangerang. Semua proses pengelolaan pisang itu dia tekuni sendiri. Mulai dari memilih bahan yang cocok untuk pisang goreng.

"Berbelanja bahan-bahan hingga menggoreng pun saya lakukan sendiri. Tapi karena banyaknya permintaan, akhirnya mau tidak mau saya harus banyak merekrut karyawan," kenangnya.

Meski tidak setenar dulu, pisang goreng hasil kreasi pria yang berasal dari Lampung ini bertahan hingga satu dekade. Berbagai kendala pun sering ia alami karena semakin banyaknya pilihan makanan dan tren kuliner yang silih berganti di pasaran. Namun itu tidak menyulutkan semangatnya untuk terus berusaha mempertahankan eksistensi PisangKu Pisang Goreng Pasir. (ita)

 

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section