1. HOME
  2. INSPIRATORY
FINANCE

Ditolak Jadi Pramugari, Wanita Ini Dirikan Maskapai Sendiri

SRS Aviation sediakan penerbangan dengan pesawat VIP bagi kepala negara Afrika yang bepergian ke AS, dengan biaya sekitar US$ 200 ribu.

By Azalia Amadea 27 Februari 2016 16:05
Ilustrasi Sibongile Sambo (Foto: bsaeronautics.com)

Money.id - Bagi seorang pebisnis perempuan asal Afrika Selatan ini, menjadi pramugari bukan hanya cita-citanya namun sudah menjadi hidupnya.

Dilasir dari laman CNN, Sabtu 27 Februari 2016, awalnya Sibongile Sambo ingin menjadi pramugari dimaskapai South African Airways, namun ia gagal karena tidak memenuhi persyaratan tinggi badan minimal.

Karena gairahnya di dunia penerbangan terus meletup, Sibongile memutuskan untuk membidani bisnis penerbangan sendiri. Dia menjual mobilnya dan menggunakan uang pensiun ibunya untuk memulainya.

Sekarang Sibongile adalah pendiri sekaligus pimpinan SRS Aviation, perusahaan penerbangan perempuan pertama di Benua Afrika. Pada tahun 2004, Sibongile mendapat kontrak penerbangan pertama dari pemerintah Afrika Selatan.

Sejak itu, SRS Aviation telah berkembang menjadi maskapai yang menyediakan layanan penerbangan pribadi, termasuk penyediaan helikopter, penerbangan wisata dan penerbangan mewah ke berbagai tujuan di dunia. Perusahaan yang berbasis di Johannesburg ini telah terbang sampai ke Amerika Serikat dan Jerman.

"SRS Aviation bisa menyediakan charter wisata seharga US$ 1,000 atau penerbangan dengan pesawat VIP bagi kepala negara yang bepergian ke AS, yang biayanya bisa sekitar US$ 200 ribu," jelas Sibongile.

Menembus Industri Yang Didominasi Laki-laki

Bisnis Sibongile mungkin sudah mapan sekarang. Namun sebelumnya maskapai yang didirikan Sibongile mengalami 'turbulensi' dalam perjalanannya. Bagi Sibongile, menembus industri yang didominasi laki-laki dan 'belajar menguasai bahasanya' terbukti sangat menantang.

Dengan perjuangan yang tanpa lelah SRS Aviation akhirnya menerima sertifikat operasional penerbangan dari South African Civil Aviation Authority (CAA). Dengan sertifikat itu memungkinkan SRS Aviation untuk mengoperasikan kegiatan penerbangan komersial, dan telah membantu 3 perempuan mendapatkan lisensi pilot swasta mereka. Ketiga wanita itu sekarang bekerja sebagai pilot di SRS Aviation.

Perusahaan juga telah bermitra dengan MCC Aviation, maskapai yang sebelumnya telah mapan di bisnis penerbangan Afrika Selatan. Kerja sama itu memberikan akses bagi Sibongile untuk menambah armada pesawat, serta dukungan teknis dan operasional.

"Saya bisa seperti sekarang karena orang percaya berinvestasi pada saya," katanya. "Ini kesempatan saya sekarang untuk berinvestasi pada orang lain."

Membuat Langkah Besar di Afrika

Tahun lalu, Ethiopian Airlines melakukan penerbangan pertama yang dijalankan oleh kru yang seluruhnya perempuan dalam upaya untuk mendorong lebih banyak perempuan Afrika terjun di dunia penerbangan. Sibongile ingin lebih banyak perempuan Afrika Selatan yang bergabung dengan perusahaannya dan menjadi pilot pesawat jet komersial.

Sibongile berencana menumbuhkan perusahaannya dengan memperluas layanan helikopter SRS Aviation dan operasi di seluruh benua Afrika.

"Apa yang membuat saya bangga tentang perusahaan kami adalah bahwa kami telah berhasil menembus industri yang didominasi laki-laki," tambahnya. "Dunia penerbangan berkembang di Afrika. Kita akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan Benua Afrika" tutupnya. (dhi)

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section