1. HOME
  2. FRESH
FRESH

Jepang Dijuluki Negara Teramah dan Tersopan di Dunia

Sikap ramah warga Jepang disebut budaya omotenashi.

By Azalia Amadea 14 Mei 2016 18:32
Budaya Jepang (Foto: bbc.com)

Money.id - Anda pasti sering melihat kebiasaan orang Jepang yang selalu membungkuk ketika mengucapkan terima kasih. Budaya ramah terhadap orang asing merupakan kebiasaan yang selalu ditanamkan orang Jepang.

Orang Jepang terkenal akan kesungguhannya dalam melakukan apa pun. Dilansir dalam laman BBC Sabtu 14 Mei 2016 saat jadi tentara di medang perang, mereka sangat kejam agar dapat menaklukan musuh dan memenangkan perang.

Sikap ramah yang begitu luar biasa dalam budaya Jepang disebut omotenashi. Dalam pengertian yang lebih luas, omotenashi adalah praktik yang menggabungkan kesantunan dengan keinginan untuk menjaga keharmonisan dan menghindari konflik. Omotenashi adalah cara hidup di Jepang.

Karyawan toko dan restoran akan menyambut pengunjung dengan membungkuk dan salam hangat irasshaimase (selamat datang). Mereka akan menaruh tangan di bawah ketika memberikan kembalian, untuk menjaga agar koin tidak jatuh. Ketika meninggalkan toko atau restoran, sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk berdiri di pintu, kemudian membungkuk sebagai tanda terima kasih.

Dalam budaya Jepang, semakin jauh asal orang yang datang, semakin besar kadar keramahan yang ditunjukkan kepada orang asing tersebut. Itulah kenapa gaijin atau orang asing senantiasa terkejut ketika mendapat keramahan yang mewah tersebut.

"Keramahan ini masih mengejutkan saya meski telah tinggal sembilan tahun di sini," kata Carmen Lagasca, seorang guru asal Spanyol. "Orang-orang membungkuk ketika mereka duduk di sebelah Anda di bus, kemudian melakukan itu lagi ketika mereka akan pergi. Saya selalu melihat sesuatu yang baru."

Tapi omotenashi bukan hanya sekedar budaya berlaku baik terhadap orang lain, namun juga menjadi budaya atau kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan dipelajari sejak usia muda.

Noriko Kobayashi, kepala pariwisata di DiscoverLink Setouchi mengatakan bahwa, jika ada yang melakukan sesuatu yang baik bagi kita, kita harus melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain. Tapi, jika ada yang melakukan sesuatu yang buruk kepada kita, kita tidak boleh melakukan sesuatu yang buruk kepada orang lain.

"Saya pikir keyakinan itulah yang membuat kami sopan dalam perilaku," kata Noriko.

Menurut Isao Kumakura, profesor di National Museum Osaka Etnologi di Osaka, etiket Jepang berasal dari ritual formal upacara minum teh dan seni bela diri.

Bahkan, kata omotenashi, secara harfiah berarti 'semangat dalam melayani', berasal dari upacara minum teh. Tuan rumah akan berusaha keras mempersiapkan suasana yang tepat untuk menghibur tamu, memilih mangkuk, hiasan bunga dan dekorasi yang paling tepat tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

Demikian pula, kesopanan dan kasih sayang merupakan nilai-nilai inti dari Bushido (Jalan Hidup Ksatria). Bushido adalah kode etik samurai, kasta militer dalam tradisi kuno Jepang yang sangat terampil dalam seni bela diri.

Dasar-dasar Bushido yang berbasis Zen menuntut penguasaan atas emosi, ketenangan batin dan menghormati orang lain, meski pun itu adalah musuh. Bushido menjadi dasar untuk kode etik bagi masyarakat Jepang pada umumnya.

Andai saja semua orang di dunia memiliki semangat melayani seperti orang Jepang, mungkin tidak ada lagi perselisihan, permusuhan, dan pertumpahan darah yang sia-sia.

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section