Money.id - Selama ini banyak orang bertanya di mana staf maskapai atau bandara jika ingin makan atau sekadar melepas penat minum kopi di bandara.

Sebab orang-orang jarang melihat staf maskapai, baik pilot atau pramugari, yang makan atau minum di restoran yang ada di bandara.

Dilansir dalama laman CNN Minggu 20 Maret 2016, ternyata bandara besar seperti Bandara Changi di Singapura, menyediakan kantin khusus untuk staf yang letaknya sedikit tersembunyi.

Meski ada embel-embel kantin staf, tetapi masyarakat umum diperbolehkan masuk jika beruntung menemukannya.

Dibangun untuk menyediakan tempat makan yang terjangkau bagi awak bandara dan maskapai, kantin yang terpencil ini memang sengaja tidak terdaftar di direktori makanan bandara. Namun mereka dengan mata tajam, bisa menemukan petunjuk kantin staf di sekitar terminal 1 dan 2.

"Meski khusus staf, kantin masih berada di area umum bandara karena tidak semua staf memiliki akses ke area terlarang," kata Ivan Tan, Wakil Presiden Senior Komunikasi di Bandara Changi.

Namun, Tan mengatakan kantin staf itu sebenarnya juga tersedia untuk umum sejak dibangun pada tahun 1981 (Terminal 1) dan 1991 (Terminal 2). Hanya saja pihak bandara tidak menyadari bahwa penumpang umum juga ingin makan di tempat tersebut.

Moritz Rossmanith, yang tinggal di Singapura dan membuka bisnis perjalanan, mengatakan dia mendengar tentang kantin staf di T2 dari mulut ke mulut.

"Di sana juga banyak ditemui menu-menu makanan lokal yang hampir tidak bisa ditemui di restoran umum di bandara," katanya.

"Kedua kantin staf di Bandara Changi itu telah menjadi begitu populer," Tan menambahkan. Bahkan keluarga lokal dan pencinta kuliner sengaja datang ke bandara khusus untuk makan di tempat itu.

Tan mengatakan pihak bandara sangat ketat dalam mengontrol penjual makanan di kantin staf. Hal itu dilakukan untuk memastikan semua staf dari berbagai negara yang bekerja di bandara terbaik di Asia Tenggara itu mendapat layanan maksimal. Termasuk mendapatkan harga yang lebih murah.

"Masakan halal, vegetarian, Korea, Vietnam, India, Melayu, Kanton, Taiwan, Western, dan tentu saja Singapura semua tersedia di sana," kata Tan.

Suasana di dalam kedua kantin ini jelas tidak seperti kebanyakan bandara Singapura lainnya: makanan disajikan di piring kertas, dimakan dengan sendok-garpu plastik berwarna cerah dan tidak ada AC.

Seperti makanannya itu sendiri, pelanggannya juga bermacam-macam. Mulai dari polisi, staf keamanan, pembersih hingga pramugari, pilot dan wisatawan dengan tas belanja bermerek.

Tan mengatakan hidangan yang paling populer adalah roti prata (goreng pancake India), makarel Taiwan, nasi padang dan udang goreng Hokkien.

Untuk masyarakat umum, harga makanannya berkisar dari S$ 2 (sekitar Rp20 ribu) hingga S$ 5 (sekitar Rp48 ribu).

Mencari kantin staf ini tidak bisa hanya mengandalkan petunjuk yang ada. Kantin staf di T1 adalah yang terbesar dengan lebih dari 25 kios. Jam bukanya sesuai dengan jam kerja staf bandara yaitu mulai pukul 7.00-20.00 waktu setempat.

Untuk menemukannya, ikuti petunjuk ke toilet, kemudian berjalan ke lift terdekat yang menuju ke basement 1. Ketika Anda tiba di basement 1, berbelok ke kanan dan kantin akan berada di depan Anda.

Untuk kantin di T2, cari Starbucks di lantai dua dan naik lift terdekat yang menuju ke parkir mobil di lantai 3. Dari situ berjalan menaiki tangga, berbelok ke kiri dan mencari pintu besi tidak bertanda. Di balik pintu ini Anda akan menemukan tempat makan terbaik (dan termurah) di bandara Changi. (poy)