Money.id - Tahu goreng merupakan salah satu camilan yang paling banyak digemari. Sudah banyak pengusaha kuliner yang mencoba mengkreasikan tahu menjadi berbagai sajian nikmat.

Salah satunya "Tahu Jeletot Taisi" milik Rudi (31). Usaha tahu gerobakan ini sudah dijalaninya sejak Februari 2012. Rudi yang awalnya merupakan karyawan di salah satu bank itu terinspirasi dari beberapa kliennya yang kebanyakan merupakan seorang pengusaha.

"Pada saat saya masih bekerja, saya sudah memiliki usaha jamur goreng. Awalnya pendapatannya bagus, setelah itu saya memutuskan untuk keluar dari tempat saja bekerja dan menekuni usaha tersebut. Satu tahun kemudian usaha saya mengalami kebangkrutan, dan di situ saya merasa harus bangkit dengan membuat ide tahu jeletot," kata Rudi pemilik Tahu Jeletot Taisi kepada Money.id di Jakarta, Selasa 15 Maret 2016.

Nama "Jeletot" sendiri memiliki pengertian yaitu pedas, sedangkan kata "Taisi" merupakan singkatan dari tahu isi.

Rudi pertama kali menjajakan usaha tahu gorengnya di kawasan Perumnas Depok I yaitu di Jalan Pipit Raya. Setelah mengalami trial and error selama dua bulan, Rudi menemukan resep tahu pedas yang tepat dan siap ia pasarkan.

Bermodalkan Rp10 juta, ia membuka usaha Tahu Jeletot Taisi. Hari pertama berjualan tahu pedasnya laku 75 buah. Dagangannya semakin laris dan mampu terjual hingga 500 buah tahu per harinya.

Tahu Jeletot Taisi merupakan sajian tahu isi pedas berisi sayuran seperti kol, wortel, dan bumbu cabai rawit merah yang membuat sajian tersebut menjadi terasa pedas dan gurih. Satu tahu isi dijual dengan harga Rp2500.

Setelah satu tahun berjalan, kini usahanya semakin berkembang. Rudi kemudian membuka sistem franchise dengan harga Rp15 juta. Harga tersebut sudah termasuk gerobak, bahan baku awal, dan alat masak.

Dari usahanya tersebut Rudi juga sudah dapat meraup keuntungan hingga Rp20 juta per bulannya. Tahu Jeletot Taisi kini sudah memiliki 130 cabang yang tersebar di Jabodetabek.

Rudi berharap usaha Tahu Jeletot Taisi tersebut dapat terus berkembang tidak hanya di Jabodetabek namun hingga ke Asia. (poy)