Dolar melemah menyusul berkurangnya ketidakpastian The Fed menaikkan suku bunga acuan.
By Desy Afrianti 21 Desember 2015 11:08Money.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka menguat pada perdagangan Senin 21 Desember 2015.
Mata uang Garuda menguat 33 poin di level Rp13.884 dibanding perdagangan sebelumnya Rp13.917. Nilai tukar rupiah diprediksi bergerak direntang Rp13.879 hingga Rp13.904 per dolar.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, dolar melemah menyusul berkurangnya ketidakpastian The Fed menaikkan suku bunga acuan.
Di akhir pekan lalu laju dolar kembali mengalami kenaikan seiring berbaliknya sikap pelaku pasar dari tereforia karena keputusan The Fed tersebut menjadi kembali ke realita terhadap kondisi makro ekonomi global.
Penurunan kembali harga minyak mentah global memberi kesempatan bagi Laju USD untuk menguat.
Akibatnya menjadi sentimen negatif bagi laju mata uang lainnya (EUR, GBP, dan NZD) termasuk terhadap laju rupiah.
Akan tetapi, sentimen pelemahan yang terjadi cenderung tipis karena adanya penguatan di sejumlah mata uang lainnya terhadap USD antara lain (JPY, CNY, INR, dan KRW) serta harapan positif akan tetapnya level BI rate.
"Meski hanya melemah tipis namun, tetap perlu untuk menjaga dan mengawasi laju rupiah yang masih rentan akan potensi pelemahan lanjutan," ujarnya dalam riset harian seperti dikutip dari Merdeka.com.
Untuk itu, tetap cermati imbas kembali positifnya laju dolar terhadap rupiah. Jika terjadi pelemahan, diharapkan hanya tipis sehingga rupiah tidak terperosok ke zona merah lebih dalam. Laju rupiah di atas target support 14.050. Rp 14.048-14.020 (kurs tengah BI).
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Bens Leo Koleksi Emas Gara-gara Wali Kota Solo
18 Desember 2015 16:46