Money.id - Nilai tukar rupiah terhadap rupiah mulai menguat di awal November 2015. Setelah kemarin sempat melemah, rupiah pagi ini bertengger di level 13.594 per dolar AS.

Data kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Selasa, 3 November 2015 mencatat rupiah menguat 88 poin dari sebelumnya di level 13.682 per dolar AS.

Rupiah tercatat hampir sebulan mampu bertahan di bawah level 14.000 per dolar AS. Terakhir, rupiah bertengger di level 14.604 per dolar AS pada 7 Oktober 2015.

Penguatan rupiah juga tercatat dalam perdagangan kurs Valas Bloomberg. Rupiah di pasar internasional ini dibuka menguat 34 poin ke level 13.635 per dolar.

Hingga perdagangan pukul 10.15 WIB, rupiah tercatat sudah menguat 147 poin (1,08%) ke level 13.540 per dolar AS.

Rupiah sepanjang pagi ini sempat mencetak level tertingginya di 13.520 per dolar AS.

Research Analyst PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam ulasannya menilai pelemahan rupiah di awal pekan kemarin dipicu terapresiasinya dollar AS terhadap mata uang dunia.

Bahkan adanya rilis deflasi dari BPS tak cukup menahan pelemahan rupiah.

"Tetap cermati sentimen yang akan muncul," kata Reza.

Menguat Tertinggi

Sementara itu, Bloomberg mencatat kurs rupiah mencatat penguatan tertinggi di dunia sepanjang Oktober lalu. Derasnya aliran masuk dana asing ke sejumlah surat utang menjadi pemicunya.

Sepanjang bulan lalu, rupiah tercatat sudah menguat 7 persen. Menempatkan rupiah sebagai pencetak kenaikan tertinggi di dunia. Jauh di atas mata uang Sierra Leone yang amburk 8,8 persen sepanjang 2015.

Para pemilik dana asing akhir pekan lalu memang memborong surat utang pemerintah hingga US$ 343 juta atau Rp 4,65 triliun.

Suka Informasi Ini? Klik Like Ini