1. HOME
  2. FINANCE
EKONOMI

Suku Bunga The Fed Naik, Ini Solusi Pemerintah

Darmin Nasution telah menyiapkan dua langkah sebagai solusi kenaikan suku bunga The Fed.

By Dian Rosalina 18 Desember 2015 13:15
Menko Perekonomian Darmin Nasution (Setkab.go.id)

Money.id - Setelah hampir satu dekade tak pernah menaikkan suku bunga, The Fed akhirnya memutuskan menaikkan sebesar 0,25 persen. Ini adalah kenaikan tingkat suku bunga yang pertama sejak 2006, Amerika Serikat menerapkan kebijakan pemberian suku bunga yang tak wajar, yaitu hanya 0 persen saja.

Hal ini tentu saja digadang-gadang akan mempengaruhi perekonomian Indonesia, khususnya di sektor keuangan dan bisnis. Namun ternyata, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, faktanya tidak demikian.

"Banyak yang bilang bahwa persiapan terhadap kenaikan suku bunga The Fed ini sudah dipersiapkan, ya saya mengakui ini memang sudah diatur. Sehingga isu tersebut dianggap hanya mitos belaka saja," kata Darmin Nasution, dalam acara Forum Diskusi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bersama Media di Karawaci, Tangerang, Jumat 18 Desember 2015.

Dalam forum santai tersebut Darmin mengatakan bahwa The Fed berkali-kali membatalkan kenaikan suku bunganya. Sehingga orang sudah memprediksi perkiraan tingkat bunga yang akan naik seperti sekarang ini. Menurutnya, seluruh dunia tidak terpengaruh dengan isu kenaikan ini termasuk Indonesia.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai apa yang akan dilakukan Indonesia, Darmin menanggapi bahwa ada dua cara, baik dalam jangka panjang maupun jangka menengah.

"Jangka pendeknya, Bank Indonesia yang harus menghadapi situasi ini. Pemerintah dalam hal ini tidak punya cadangan devisa negara. Itu pun hanya berlangsung beberapa minggu berlangsung nanti juga balik normal. Yang perlu dijaga adalah jangka menengahnya, dan hanya itu bisa dijawab dengan perkembangan ekonomi yang jelas. Kalau ekonomi kita malah tersendat, itu merepotkan," ucapnya.

Agar pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan transaksi moneter menghasilkan surplus, Menteri yang baru bergabung Agustus 2015 lalu mengatakan, kuncinya adalah investasi asing yang berkesinambungan. (dwq)

(da/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section