1. HOME
  2. FINANCE
KURS RUPIAH

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah 16 Poin

Hingga perdagangan pukul 9.55 WIB nilai tukar rupiah perlahan menguat, bergeser hingga angka 13.853 atau naik 7 poin.

By Rohimat Nurbaya 25 Januari 2016 10:28
Ilustrasi Uang Rupiah (Money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada awal pekan ini melemah 16 poin dibanding perdagangan akhir pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah hari ini dibuka pada level Rp13.860 per dolar AS sedangkan pada penutupan akhir pekan lalu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp13.845. 

Hingga perdagangan pukul 9.55 WIB nilai tukar rupiah perlahan menguat, bergeser hingga angka 13.853 atau naik 7 poin.

Dikutip dari laman Merdeka.com, Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan meningkatnya harga komoditas, terutama minyak mentah dunia membuat laju dolar AS terlihat melemah sehingga dimanfaatkan oleh Rupiah untuk dapat melanjutkan penguatannya.

Sementara itu, dari dalam negeri dibatalkannya pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen untuk jual-beli daging sapi oleh pemerintah, disambut baik pelaku pasar.

Pelaku pasar melihat pembatalan aturan tersebut dapat membantu pemulihan ekonomi dalam negeri terutama untuk memperbaiki kemampuan daya beli masyarakat secara agregat.

Sebelumnya laju rupiah sempat menguat ke level Rp 13.899 dan terus berlanjut hingga Rp 13.874 di akhir pekan kemarin.

Tentunya memberikan harapan akan adanya penguatan lanjutan. Apalagi jika laju harga komoditas masih menunjukkan tren kenaikannya.

"Dengan asumsi harga komoditas masih bergerak positif maka rupiah pun diharapkan dapat bergerak menguat dengan kisaran Support 14.040 dan Resisten 13.880 dan resisten 13.863. Tetap perhatikan sentimen yang ada," ujarnya.

Sementara itu kurs referesi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dibuka pada angka Rp13.844 per dolar AS. Angka tersebut merupakan patokan untuk pembelian dolar di seluruh bank di Indonesia.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section