1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Nina Nikicio: Bisnis Kecil Tidak Apa, Asal...

Sebelum memulai bisnis, Anda harus mengetahui siapa targetnya, dan harus selalu berinovasi.

By Dian Rosalina 18 Maret 2016 18:50
Desainer Nikicio, Nina Nikicio (Money.id/Dian Rosa)

Money.id - Menjadi desainer sekaligus menjadi pelaku bisnis mode, bukanlah perkara mudah untuk dijalani. Dua profesi serupa, tapi tak sama. 

Desainer memiliki sebuah ide dan menuangkannya ke dalam kertas pola dan menjadikannya sebuah karya, sedangkan menjadi pelaku bisnis mode harus mengetahui langkah-langkah untuk memasarkan produknya ke masyarakat.

Itulah yang kini sedang dijalani oleh desainer brand lokal, Nikicio, Nina Karina Nikicio. Memulai debut sebagai desainer sejak 2006 di Singapura, wanita kelahiran Jakarta ini juga sekaligus harus memasarkan karyanya.

Meski kurang berhasil pada awalnya, namun ketika ia kembali ke Indonesia, penjualan Nikicio pun mulai menanjak. Tidak hanya itu, ia pun rela door-to-door menemui editor majalah fashion agar karyanya bisa dipublikasikan di majalah.

Nina mengakui, bahwa pasar fashion di Indonesia cukup besar. Oleh karena itu membangun sebuah bisnis fashion memerlukan langkah yang tepat agar brand fashion tersebut lebih dikenal oleh orang banyak.

Ia pun memberi tips bagaimana bisa menjalani sebuah bisnis fashion dan dapat terus berkembang di bidang ini. Berikut ulasannya.

Konsep matang

Untuk memulai sebuah bisnis, khususnya di bidang fashion, harus lebih dulu mengetahui seperti apa konsep yang akan dibuat. Tidak hanya itu, target market, dan bentuk produknya akan seperti apapun, para pelaku bisnis ini harus sudah mengetahuinya.

"You have to know yourself before. Karena orang yang senang dengan fashion, akan mencari sesuatu yang unik dan tentu saja sesuai dengan umur, pekerjaan, dan kesukaan masing-masing," kata Nina kepada Money.id, beberapa waktu lalu.

Nina menambahkan, dengan konsep yang matang untuk memulai sebuah bisnis, itulah yang nantinya akan membuat orang tersebut sukses.

Ide mengikuti tren

Meski beberapa desainer mengatakan bahwa konsep ide mendesain sering berganti-ganti, tapi berbeda dengan ibu beranak satu ini. Menurutnya, ide yang itu-itu saja tidak masalah, asalkan didukung dengan inovasi yang selalu baru.

"If you wanna do it in different shade green for example evening dress, go on with that. Maybe you can be uniqueness, and maybe you can be strength with that concept. Yang perlu dicari adalah inovasinya, bagaimana cara kamu melakukan marketing yang mengikuti zaman," jelas Nina.

Ia memberi contoh, memasarkannya lewat lingkungan sekitar rumah saja, tidak hanya dengan lewat mulut ke mulut. Harus punya inovasi yang berbeda, dengan menggunakan teknologi media, agar cakupan pemasarannya lebih luas.

Perlu waktu

Di dunia ini, tidak ada bisnis yang sukses secara cepat dan instan. Semua butuh proses panjang agar ia bisa berhasil.

Dalam membangun Nikicio, Nina pun butuh waktu untuk bisa menaikkan penjualannya dan seperti sekarang yang telah dikenal oleh banyak orang khususnya para pecinta fashion.

"There's no such thing as easy way out. Bisnis itu yang berhasil dan tahan lama, memang butuh waktu, butuh proses," kata dia.

Menurutnya, cakupan bisnis itu luas, mulai dari produk, cara pemasaran, merchandising, human resource, manajemen, hingga keuangan. Meski sudah terjun di dunia bisnis selama hampir 10 tahun, Nina masih merasa ada yang kurang dalam bisnisnya.

"Mungkin untuk terkenalnya mudah, sekarang saja Instagram, Facebook, dan Twitter bisa dibeli, it's easy. But then to commite long term apakah dia akan bertahan atau tidak, itulah yang perlu dipertanyakan," jelas Nina.

Bisnis kecil tidak apa, asal...

Wanita yang baru saja menggelar fashion show koleksi terbarunya, Embrace, mengatakan jika ingin sukses sebagai desainer, hal yang pertama dilakukan adalah mengetahui target market secara jelas.

"Misalnya kamu mau jual produk fashion dengan harga Rp10 juta, berarti kamu sudah harus tahu orang yang mampu beli baju kamu hanya beberapa saja. Dan apakah mereka akan terus-menerus membeli desain kamu, kan tidak selalu begitu," jelasnya.

Bagi Nina, memiliki bisnis tidak perlu besar, kecil saja sudah cukup, asalkan memiliki gambaran yang kuat dengan produk tersebut. Jika target market adalah untuk wanita paruh baya, dan disesuaikan dengan harga, mereka pun pasti akan membeli pakaian di satu tempat itu saja.

"Meski tidak besar, namun itu sukses untuk diri sendiri dan memiliki target market yang kuat itu cukup. Karena sukses itu tergantung dari diri sendiri," kata Nina. (ita)

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section