1. HOME
    2. FASHION-BIZ
FASHION

Batik Port Numbay Papua Terkenal Sampai ke Italia

By Dian Rosalina 6 Agustus 2016 07:01
Lewat Batik, Perekonomian Warga Jayapura Mulai Terangkat

Usaha Kecil Menengah (UKM) Jimmy berhasil berkembang, berkat bantuan dari salah satu pengrajin atau warga asli Jayapura bernama Salomina. Baginya motif yang digoreskan, tidak sekadar dekorasi pada kain.

Setiap motif dengan warna tertentu memiliki makna tersendiri. Salomina bahkan sempat merindung dan menolak melanjutkan membatik, saat menyelesaikan motif suku Tobati.

Motif berupa sosok manusia itu menggambarkan leluhur salah satu suku asli Jayapura. "Begitu hidup mereka terlihat di motif. Saya gemetar. Saya baru berani melanjutkan setelah Pak Jimmy meyakinkan saya, tidak akan apa-apa," ujar Salomina. 

Salomina adalah salah satu dari 25 pembatik aktif dan terlama di sanggar asuhan Jimmy. Warga Abepura itu mulai belajar membatik pada 2007 dan kini, dia sudah melatih warga lain untuk membatik juga.

Sebelumnya untuk menambah penghasilan suami yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Salomina berjualan pinang di rumah. Namun setelah menjadi pembatik, perekonomiannya mulai terangkat. Dia bahkan bisa mengantar kedua anaknya sampai jenjang perkuliahan.

"Sekarang ini dari membatik saya dapat sekitar Rp1,6 juta per bulan atau lebih kalau lebih banyak kain saya terjual. Jualan pinang dapat sekitar Rp600 ribu per bulan," katanya.

Jimmy menilai, batik Port Numbay punya masa depan cerah. Melalui inovasinya, Jimmy berharap batiknya dapat dikenal luas sampai seluruh daerah Papua, bahkan ke mancanegara.

"Memuaskan pelanggan sangat penting dilakukan, apalagi saat ini batik Port Numbay tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi sudah merambak hingga mancanegara, yakni Italia dan beberapa negara lainnya," ungkap pria yang pernah menggelar Fashion Carnaval April 2012 lalu di Taman Imbi, Kota Jayapura ini. (els)

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section