1. HOME
    2. FASHION-BIZ
BISNIS

Dua Anak Muda Ini Raup Ratusan Juta Rupiah dari Bisnis Denim-Tenun

Denim dan Tenun adalah paduan yang mereka pilih untuk merek jeans yang diberi nama Elhaus ini.

By Dian Rosalina 4 Agustus 2016 16:35
Koleksi Elhaus (blackxperience.com)

Money.id - Jeans memang salah satu fashion item yang digandrungi oleh para anak muda. Bahkan di Indonesia sendiri merek jeans bertebaran di pusat-pusat perbelanjaan, mulai dari merek murah hingga mewah.

Namun itu semua tidak menyulutkan semangat dua anak muda, Raven Navaro Pieter dan Eduardus Adityo membuat merek mereka sendiri untuk bersaing dengan merek-merek tersebut. Tidak seperti celana jeans lainnya yang hanya menggunakan bahan denim sebagai bahan baku, Raven dan Edo sapaan akrab Eduardus ini membuat jeans dengan bahan lokal khas Indonesia.

Denim dan Tenun adalah paduan yang mereka pilih untuk merek jeans yang diberi nama Elhaus ini. Mulai merintis sejak keduanya masih di bangku kuliah pada 2010, Raven dan Edo berhasil mencuri ilmu dari pasar jeans premium dan menerapkannya dalam desain mereka.

Terbentuknya ide berbisnis berawal dari keduanya yang terpisah antarnegara karena tempat kuliah mereka ini sering menyambangi forum penggemar jeans di Internet. Saat itulah mereka melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang bisnis usaha yang menjanjikan.

"Tahun 2009 banyak orang yang berburu jeans impor. Pada waktu itu, di Bandung banyak merek baju dan celana yang mulai fokus di jeans. Akhirnya, dari situ kami mencoba berbisnis jeans ini," kata Raven yang berkuliah di Nanyang Academi of Fine Arts, Singapura ini.

Bermodal tabungan Rp5 juta, mereka mulai merintis bisnisnya. Edo yang berkuliah di Institut Teknologi Bandung, menjadikan bandung sebagai pusat produksi celana jeansnya dengan mencari berbagai pengusaha konveksi yang bisa memenuhi keinginan mereka.

"Saat pertama kali merintis, kami memang belum bisa membuat jeans yang kualitasnya setara dengan merek luar negeri. Jadi, kami memutuskan membuat jeans lokal kelas premium. Saat itu, kami jadi yang pertama yang membuat jeans dengan merek lokal kelas premium,” kata Raven.

Walau membuatnya di Indonesia, mereka tetap fokus menyasar pada penggemar jeans impor. Oleh sebab itu, kualitas produk mereka pun lebih bagus dibanding merek jeans sejenisnya. Sebagai pembeda, mereka membuat ciri khas dengan leather patch yang dibuat dengan tangan, digambar satu per satu, dan diukir.

Merek Elhaus yang mereka buat mengusung konsep vintage, jadi tak heran pemasok kain mereka sebagian besar dari Jepang. Terlebih lagi mereka memadukan tenun sebagai ciri khas mereka yang lain. "Jadi part yang dipakai Elhaus lebih eksklusif. Ini yang hanya bisa didapat di Elhaus,” ungkap Edo yang berusia 26 tahun itu.

Bahkan seiring meningkatnya permintaan barang kepada mereka, akhirnya mereka pun merambah aksesoris lain seperti dompet, ikat pinggang, kemeja, jaket, celana, yang semuanya berkonsep vintage.

"Itu semua punya pasarnya masing-masing. Seiring perkembangan Elhaus, kami tumbuh tidak hanya sebagai merek jeans tetapi sebagai merek pakaian pria (men’s wear). Tapi memang celana jeans itu seperti gerbang ke Elhaus,” papar Edo.

Karena kualitasnya yang bagus, mereka pun tidak ragu mematok harga tinggi pada setiap desain Elhaus, yaitu mulai dari Rp900 ribu hingga Rp1,8 juta per itemnya. Wajar dengan harga itu, mereka bisa mendapatkan omzet sampai Rp100 juta per bulannya. 

Menggabungkan Modern dan Tradisional Ternyata... >>>>

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section