1. HOME
  2. DIGITAL
BOM

Gantikan #PrayForJakarta, Netizen Kumandangkan #KamiTidakTakut

Tagar #PrayForJakarta dapat menyulut kepanikan netizen dunia, yang berdampak pada perekonomian tanah air.

By Adhi 14 Januari 2016 17:05
Sumber: Twitter

Money.id - Teror melanda Jakarta, Kamis 14 Januari 2016. Serangkaian ledakan bom terjadi di sekitar wilayah Sarinah-Thamrin pada pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Pasca teror tersebut, netizen pun ramai menyuarakan rasa duka mereka lewat berbagai media sosial dengan menggunakan hashtag (tanda pagar) #PrayForJakarta. Hashtag tersebut bahkan menjadi trending topic di Twitter.

Namun begitu, tak semua orang setuju dengan penggunaan tagar #PrayForJakarta. Bahkan, kini beredar broadcast message (BM) di sejumlah aplikasi pesan instan yang menyerukan para pengguna media sosial untuk tidak menggunakan hashtga tersebut.

Baca juga: Teror di Sarinah, #PrayForJakarta Bergaung di Dunia Maya

Alasannya memang cukup masuk akal. Disebutkan, tagar #PrayForJakarta dapat membuat kepanikan netizen dunia. Hal ini akan berdampak buruk pada psikologi investor asing di Indonesia. Dan pada akhirnya, akan sangat mempengaruhi perekonomian tanah air dengan melemahnya nilai tukar mata uang rupiah.

Berikut adalah isi pesan imbauan "NO #PrayForJakarta" yang menjadi viral di sejumlah aplikasi pesan instan:

"Guys menanggapi aksi pengeboman di Jakarta. PLEASE, Jangan bikin hastag. Jangan bikin hastag. Jangan mau jadi buzzer gratisan. Ini tujuannya world attentions. NO #PRAYFORJKT. Makin kalian bikin, rupiah bisa 17rb. Kalian semua bikin hastag. Trending Worldwide. Investor cemas. Direct invest flow ditarik. Uang beredar naik. Saving turun. Suku bunga naik. Kredit gagal bayar. Rupiah lemah. Inflasi. Krisis. Jangan bikin psikologi netizen dunia rusak. Kalo mau social campaign bikin yg positif."

Sejauh ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memang langsung menurun setelah terjadi ledakan di kawasan Gedung Sarinah-Thamrin.

Dikutip dari Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat langsung turun 0,9 persen sejak pembukaan. Hingga perdagangan pukul 12.09 rupiah terus menurun hingga Rp13.958 per dolar AS. Selain itu, saham The Jakarta Composite Index turun sebanyak 1,7 persen.

"Rupiah terus dijual menurun, kami masih tidak tahu apa yang terjadi, tapi investor tidak suka ketidakpastian, dan ini hanya akan membuat nilainya menurun," kata Khoon Goh, analis valuta asing senior di Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.

Sebagai aksi balasan, untuk menunjukkan optimisme, netizen pun kini menyemarakan linimasa Twitter dengan hashtag #KamiTidakTakut. 

Penggunaan hashtag #KamiTidakTakut ini menjadi penegasan sikap bahwa masyarakat Indonesia tidak gentar menghadapi teror. Tagar #KamiTidakTakut pun langsung menggeser #PrayForJakarta sebagai trending topic Twitter.

 

 

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section